Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kekasih, Jangan Pergi

8 Desember 2018   21:21 Diperbarui: 15 Desember 2018   22:29 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dia pergi

Berbekal hati yang setengah

Malam dijerang rindu

Rembulan menggelepar menggeliat menahan marah

Tapi dia tetap pergi

Membawa perih, luka menganga dan sejumput garam

:

Kekasih,

Jangan kau tabur garam itu di lukamu

Sebar saja di tanah lapang

Biar Timun Mas bebas dari Sang Raksasa

Jangan kau dendangkan terus perih yang menyayat telinga di oktaf tertinggi biolamu

Jangan kau sengaja menjahit luka dengan senar gitar yang berdawai tujuh

Jangan

Jangan, Kekasih

Purnamasidhi bisu

Angin bisu

Lintang Waluku bisu

:

Mari kesini kekasih

Biar kulumatkan madu pada kurma lalu kusuapkan dengan mulutku sendiri

untukmu

Biar kupeluk gigilmu hingga rona pipi tirusmu kembali

Tuhan Memandangku

Ufuk Timur dihias-Nya semburat jingga

"Bangbang wus rahina"

Bisik-Nya padaku yang kelelahan di sudut waktu

Blok M Jakarta, 8 Desember 2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun