Dia jelaskan perlahan tapi gamblang.
"Mbak, aku fobia kupu-kupu hidup dan awetan. Aku sangat-sangat takut pada kupu-kupu. Bisa pingsan berdiri aku bila saja terjadi adegan kejutan pemberian hadiah darimu itu".
Hufttt....
Aku tersenyum dan memejamkan mata.
Seketika aku merasa sangat lega. Seluruh energi negarif tang tadinya bercokol di raga, hati dan jiwaku berbalik menjadi energi positif dengan kekuatan berkali-kali lipat. Aku merasakan betapa aku dan juga dia, dinaungi Kasih Sayang dan Lindungan oleh Sang Pencipta pada momentum kecil dan detil ini.
Blok M Hasssanuddin 37A, 9 Agustus 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H