Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ke Pidie Aku Melangkah

22 Januari 2017   05:14 Diperbarui: 22 Januari 2017   07:05 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bangunan roboh akibat gempa Pidie (Sumber: google, poskotanews)

Ke Pidie aku melangkah

Terjumpa alam indah

: sawah hijau

: langit cerah

: awan tipis

Batas cakrawala menyungging senyum Bukit Barisan

Kudengar Gunung Seulawah berbisik lirih

nyanyian sendu sepanjang kelak-keloknya

Saat itu pukul 06.30 pagi dan sinar mentari belum nyata

Tembok pagar tinggi

Runtuh luluh lantak

Jejak gempa pilih-pilih

Seorang ibu merintih di pinggir tenda pengungsian

Hampir terabaikan

Gempa susulan kurasakan

Halus,

namun getarnya: dalam

: Di sawah

  petani mulai bertanam padi

: Di pasar

  hasil laut sudah dijajakan

Meskipun menara BTS miring

Pidie menggeliat bangkit

Kakao Pidie selezat coklat panas di Schippol

Ke Pidie aku melangkah

Kanak-kanak di pengungsian berebut buku tulis

Ballpoint dan kembang gula

Kugoda mereka

: Ayooo siapa yang bisa baca ummul kitab?

Tangan-tangan mungil ramai angkat jari telunjuk

Bibir-bibir mereka melafalkan Alfatihah

Aih, indahnya

Ke Pidie aku melangkah

Menyusuri jejak jalan yang terbelah merekah

Bangunan miring, rumah rata dengan tanah

Menggayut terus di pelupuk mata

Saat pulang ke Jakarta

Senja turun

Jingga menyeruak

Kutangkap purnama di jendela

Bundar besar

Kuning keemasan

Indah

Di Pidie kudengar bumi berbisik: esok semuanya lebih baik

Pidie, 13 Desember 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun