Lalu apa yang membuat kita berpuisi kali ini?
: Jika bukan Cinta?
: Jika bukan Bintang?
Gitar dan suara kita: (bisa jadi petikanmu adalah yang terbaik, tapi) suara kita pas pasan
Cinta kita seperti Nitrogen inert di atmosfir bumi yang selalu menyertai Oksigen demi kehidupan semesta
Cinta kita seperti harum aroma kopi yang mampu menyeruak-membius di warung kopi sederhana maupun di kafe kopi kelas atas
Cinta kita seperti sejuknya shalawat Nabi dan Asmaul Husna yang menggema di udara di Tanah Santri
Cinta kita penuh dengan kejutan roda kendaraan offroad 4WD menyusuri jalan berbatu, berkerikil, bertanah-tanpa-aspal, berkelok-menanjak-terjun-curam
Cinta kita adalah mimpi untuk bumi nusantara lewat tangan-tangan kecil kita yang berperan sebisanya di masing-masing korporasi
Lalu apa yang membuat kita berpuisi kali ini?
: jika bukan Cinta?
: jika bukan Bintang?
Bintangku, Bintangmu
Ada selalu ia di hati
Meskipun masih saja tak cukup waktu menatapnya di langit cerah dini hari
Â
Blok M - Hasanuddin 37A
21:54
9 Maret 16
(Buku Antologi Puisi: Kumpulan Puisi Kopi 1.550 mdpl, The Gayo Institut, Imaji, Jakarta, 2016)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H