Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kepada Sri: Sang Pecinta Bintang

21 Februari 2016   10:01 Diperbarui: 9 Maret 2016   23:18 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi Memandang Bintang "][/caption]Jika boleh kuberpuisi petang ini

Maka itu adalah untuk Sri

Wanita pecinta Bintang yang tak mau lelap saat satu persatu sahabat-sahabat barunya tumbang oleh kantuk setelah sepanjang malam bergitaran di sekeliling unggun yang menyala terang

Restu, Siwi, Gusti, Okky, Fikri - penduduk bumi terakhir di Rumamerah Tanakita - telah lenyap dari pandangan. 

Sri bergeming di bangku kayu menatap langit luas dengan kerlip gemintang yang semakin nyata justru di jelang dini hari

Membelakangi ruang tengah Rumamerah dan gempita dendang goyang keriaan 

 

Angin tak tersuarakan desaunya

Langit biru bening

di hadapan sana, setelah Sri dan pagar tanaman, lereng bukit curam mengantar pandang pada kelap kelip rumah-rumah penduduk di lembah. 

Kulihat, Sri sedang menangkapi satu demi satu bintang di langit, tidak dengan tangannya yang mahir mencuri-curi ekspresi dengan kamera DSLRnya. Ia menangkapi juga konstelasi bintang seluruhnya, tanpa sisa, dengan sorot mata, dan dengan hatinya. Entah dia mau simpan dimana.

Kutengadah mengikuti Sri, sesaat sebelum beranjak, taburan bintang menjadi penutup hari yang penuh talian kisah: bersama santri bocah dalam hujan deras menyaksikan film tentang Kopi Indonesia. 

Sri tetap di bangku terujung terdekat dengan pagar tebing. Membelakangi kami semua yang telah memasuki dimensi impian. 

Cintai Bintang sepenuh hatimu, Sri. Biarkan balasan Cinta Gemintang menjadi milik kami semua.

 

*Mengenang Sukabumi Berbagi, sebuah kegiatan sosial bersama sebuah forum keren, bernama Forum Humas BUMN*

Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun