Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Puzzle Uang Raksasa di Car Free Day

9 November 2015   05:26 Diperbarui: 18 Januari 2016   00:35 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Rini Soemarno, Menteri BUMN, didampingi oleh Prasetio, Dirut Peruri, membubuhkan tanda tangannya pada puzzle raksasa bergambar dirinya di rangkaian acara Pembukaan Porseni BUMN 2015"][/caption]Sebuah hajatan besar digelar oleh Kementerian BUMN di bulan November ini, yaitu Porseni BUMN 2015, yang berlangsung pada 8-20 November 2015. Upacara Pembukaan berlangsung kemarin pagi saat Car Free Day (CFD), Minggu (8/11). Upacara pembukaan tahun ini dibuat dengan konsep yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kesan unik, merakyat, penuh kehebohan & keceriaan sangat terasa. Seluruh rangkaian acara dilangsungkan di tiga titik, yaitu: Gedung kementerian BUMN, sepanjang jalan MH Thamrin, dan gedung Sarinah. 

Acara diawali dengan funwalk yang diikuti oleh Menteri BUMN beserta seluruh Dirut BUMN, berjalan dari gedung Kementerian BUMN, menyusuri jalan  MH Thamrin, dan berakhir di Sarinah. Rombongan funwalk memiliki 'cucuk lampah'* berupa marching band persembahan sebuah BUMN. Di sepanjang jalan MH Thamrin, di sisi kirinya, masing-masing BUMN diberikan sebuah kavling oleh panitia penyelenggara dimana BUMN tersebut memberikan sajian atraksi hiburan maupun yel-yel kepada masyarakat yang tengah menikmati CFD. Sajian tersebut diistilahkan dengan 'street performance'. Di finish point, yaitu gedung Sarinah, puncak acara pembukaan berlangsung.

Pembukaan ditandai dengan 'unveiling' bendera besar bertuliskan Porseni BUMN 2015: Bintang untuk Negeri, yang dibentangkan di bagian atas gedung Sarinah oleh pasukan 'Manusia Cicak'. Menteri BUMN, Rini Soemarno, menekan tombol sirine sebagai tanda dimulainya prosesi pembentangan bendera raksasa tersebut, sekitar pukul 08.00 WIB. 

***

Di sebuah sisi jalan MH Thamrin, tepatnya di depan Wisma Mandiri, sebuah pertunjukan jalanan (street performance) menyedot perhatian masyarakat. Mereka berkumpul, dan menyaksikan para pemain angklung Banyumasan berseragam batik ungu lengkap dengan alat perkusi tradisionalnya menyanyikan lagu-lagu riang Prau Layar, Kereta Malam, Bang Jali, dll. Di sebelahnya, dua puluh pemuda pemudi berpostur tinggi-tegap, berseragam kaos kuning dengan tulisan "PERURI" di dada dan berikat kepala warna merah, turut bergoyang dan bernyanyi. Mereka adalah "Pasukan 20", dua puluh orang yang sengaja diterjunkan dari jajaran pengamanan Peruri.

Orang-orang yang istimewa, karena, sebagian besar dari mereka adalah lulusan pendidikan khusus oleh Kopassus. Disamping mereka, para Direksi Peruri, Kepala Divisi, Kepala Departemen serta karyawan Peruri ikut meramaikan pertunjukan jalanan tersebut dengan turut bergoyang. Saat marching band berhenti, dan Bu Rini mendekati Kavling Peruri, Pasukan 20 memulai aksinya dengan melakukan yel-yel unik, tentang Peruri dan BUMN. Seusai yel-yel, masyarakat disuguhi pertunjukan teatrikal yang dinamakan "Art Painting Performance", oleh Pasukan 20.

Yaitu, masing-masing orang membawa satu keping lukisan berukuran 50cm x 50cm, berjongkok di jalanan dengan format acak, dan dengan penuh keseriusan namun tetap rileks, menggoreskan kuasnya diatas keping lukisan puzzle. Kemudian dengan gerakan tiba-tiba, satu persatu Pasukan 20 menempelkan keping lukisan tersebut ke papan besar berukuran 3,5m x 1,5m, yang sudah disiapkan di bagian belakang. Masyarakat yang berkerumun di Kavling Peruri dibuat bertanya-tanya, lukisan besar apa gerangan yang akan terpasang pada frame besar tersebut. Setelah Bu Rini dan Pak Prasetio (Dirut Peruri), memasang dua keping terakhir, jadilah sebuah gambar utuh, desain puzzle uang kertas raksasa bergambar Menteri BUMN. Masyarakat pun bertepuk tangan dan bersorak sorai memberikan applause-nya, bersamaan dengan penandatanganan puzzle besar oleh Rini Soemarno.

Desain puzzle berkonsep uang kertas, dengan gambar utama Rini Soemarno ini dikerjakan oleh Tim Desainer Peruri yang sangat andal dalam pembuatan desain uang -uang kertas dan uang logam- maupun produk-produk security printing lain. Kali ini jenis lukisan kontemporer WPAP atau Wedha's Painting Art Portrait yang diangkat untuk puzzle raksasa tersebut.  

Pertunjukan teatrikal itu memiliki filosofi mendalam tentang Peruri. Seperti diketahui, Peruri adalah sebuah BUMN yang diberi amanat untuk melakukan pencetakan uang (kertas dan logam), dan berbagai dokumen penting negeri ini, seperti paspor, meterai, pita cukai, dan buku tanah. Produk-produk itu, memiliki arti penting sebagai simbol keberadaan dan kedaulatan suatu bangsa, harus memiliki faktor pengamanan yang tinggi, tidak mudah dipalsukan dan disalahgunakan namun dari sisi lain, yaitu sisi desain dan artistik, harus selalu tampak indah mencerminkan ke-Indonesiaan. Nah, pertunjukan teatrikal itu sarat dengan makna tersebut. "Aman" di satu sisi, dan penuh cita rasa seni, di sisi lain.   

***

Di Sarinah, masyarakat dan supporter dari masing-masing BUMN memenuhi lapangan parkir. Supporter BUMN berkostum unik membawa branding perusahaan masing-masing, dalam kesan meriah dan ceria. Headband, bando, balon-balon, spanduk besar-kecil, kaos seragam, poster bertuliskan nama Perusahaan. Sesaat setelah pembukaan oleh Bu Rini, pertunjukan panggung digelar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun