Aku mengenangmu seperti mengenang Cipularang. Bagaimana harus kukenang jika selalu hampir pasti tak lekang kutelusuri kilometer demi kilometernya? Berkelok, menanjak, meluncur panjang dan tajam. Dan cumbuan kabut pagi Subuh kemarau di atas aspal jembatan terpanjang sesyahdu hymne pulang kerja.
Aku mengenangmu seperti mengenang Cipularang. Sehentak mars pagi hari dan sejelas batas Jatiluhur dan Parahyangan.
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H