Sangat inspiratif. Ketika rombongan sekitar 40 orang anak anak sampai orang tua jalan kaki menunaikan perjalanan sejauh sekitar satu setengah kilometer menuju bukit Wiradipa pegunungan Kendeng. Merayakan bahagia dalam Pesta Literasi Anak Perbatasan.
Ahad pagi, 13/1/2019. Hujan dini hari sampai subuh membuat pagi basah dan licin. Namun rombongan anak anak pegunungan Karangtunon tetap semangat menunaikan perjalanan. Mereka menuju titik bukit batas wilayah kabupaten Banjarnegara di sisi utara dengan kabupaten Kebumen di sisi selatan.Â
Pesta Literasi Anak Perbatasan dihelat Taman Bacaan Masyarakat [TBM] Kartini desa Glempang Mandiraja Banjarnegara yang dikelola Ambarwati Zie. Saya dan Adi Uthama pegiat literasi desa  Umahbukumayuhmaca sekaligus relawan Perpuseru ikut merayakan pesta gabung bareng para sahabat TBM Kartini. Mendokumentasikan dan berbagi semangat literasi.
Ini acara yang sudah tiga pekan dinantikan. Karena beberapa kendala, baru Ahad kemarin berhasil ditunaikan. Anak anak  jadi semangat bahagia.
Di atas bukit, di jalan perbatasan, mereka bergembira, bernyanyi, berbagi inspirasi, dan menikmati keindahan alam. Menanam cita cita dan harapan. Berbagi cerita tentang desa dan Perpuseru.
Ambarwati Zie yang juga pengurus Kelompok Sadar Wisata [Pokdarwis] Desa Wisata Glempang, menanamkan Literasi Wisata. Bercerita tentang destinasi wisata desa seperti Bukit Watu Sodong dan Curug Pete. Juga tentang kuliner tradisional seperti Jander kuliner jadul pegunungan Karangtunon.
Di bukit pegunungan Kendeng, Ambarwati Zie kembali cerita bahwa TBM Kartini sebagai penerima program Perpuseru mendapat bantuan dua unit komputer canggih untuk mendukung kegiatan. Tidak hanya para orang dewasa atau orang tua, anak anak juga boleh belajar komputer dan menjelajah dunia digital di Perpuseru. Bisa belajar dari internet cara membuat aneka kerajinan dan kegiatan kreatif lainnya.
Sekitar satu jam merayakan pesta literasi di bukit perbatasan, mereka menuju pulang. Â Sebelum meninggalkan bukit, tentu saja mereka selfi salam literasi dan salam Perpuseru.Â
Tapi pesta literasi belum berahir. Masih ada acara sinau bareng menulis bahagia dan pembacaan puisi sebagaimana telah direncanakan.