Prof Ketut Riana berpendapat, putra selir Hayam Wuruk yaitu Bhre Wirabhumi menikah dengan Bhra Daha putri Bhra Lasem yang bernama Sri Nagarawardhani.
Semua pendapat atau tafsir Prof Ketut Riana yang saya tampilkan tadi tidak jitu alias harus direvisi karena tidak sesuai atau bertentangan dengan data sejarah yang ada dalam Kakawin Negarakertagama dan Serat Pararaton.
Dalam soal tafsir silsilah pararaja Majapahit kususnya seputar keluarga Hayam Wuruk, kiranya dapat diperbandingkan dengan buku Negarakertagama dan Tafsir Sejarahnya karya Prof Slamet Mulyana dan buku GIRINDRA:Pararaja Tumapel-Majapahit karya Siwi Sang. Ketika membahas silsilah keluarga Hayam Wuruk, dua buku ini terlihat lebih mantap dari bukunya prof I Ketut Riana. Kita simak saja. Berikut ini bahasan saya untuk menyanggak tafsir prof I Ketut Riana merujuk dua buku itu dan pendapat atau tafsir dari sejarawati Nia Kurnia Sholihat Irfan.
Ini kesalahan Pof Ketut Riana dalam menafsir atau mengidentifikasi siapa permaisuri Sri Hayam Wuruk atau siapa tokoh bernama Indudewi.
Permaisuri Sri Hayam Wuruk jelas bukan INDUDEWI. INDUDEWI adalah permaisuri Raja Matahun Sri Rajasawardhana dyah Larang. Indudewi pertama sebagai ratu Lasem lalu pindah sebagai ratu Daha setelah ibunya wafat yaitu bhre Daha Rajadewi Maharajasa dyah Wiyat. Yang dimaksud sebagai Bhre Daha ibu dari Nagarawardhani adalah bhre Daha Indudewi.
Negarakertagama wirama 5/12 terjemahan Prof I Ketut Riana:
wwanten tari haji ri wilwatikta rajni//sang munggwing lasem anuraga ring kahaywan//putri sri narapati ring daha prakaca//sang sri rajasa duhitendudewyanindya.
ada adinda baginda raja di wilwatikta [majapahit]//yang bermukim di lasem sangat terkenal kecantikannya//putri baginda raja daha tersohor kejelitaanya//bernama indudewi amat jelita putri sri rajasa [wijaya rajasa]
Kakawin Negarakertagama menyebut ratu Lasem Sri Rajasa Duhita Indudewi Anindita sebagai adik perempuan sang raja Majapahit Hayam Wuruk. Ini maksudnya adik sepupu. Karena ratu Lasem Indudewi adalah putri dari ratu di Daha [dyah Wiyat]. sementara Hayam Wuruk adalah putra ratu Jiwana atau Kahuripan yang menjadi maharani Majapahit yaitu Tribhuwanatunggadewi dyah Gitarja.
Negarakertagama wirama 6/14 terjemahan Prof I Ketut Riana:
penan sri naranatha kapwa ta huwus labda bhiseka prabhu//sang natheng matahun priya nrpati sang rajyeng lasem susrama//sang sri rajasa warddhana prakaciteng rupa di wijneng naya//tan pendah smarapingala patemu sang nathenalm ring jagat