Kemungkinan kuat Sri Harsawijaya adalah nama lain dari ayah raden Wijaya.
Nama Sri Harsawijaya kemudian menjadi nama raden Wijaya. Alias raden Wijaya punya nama yang nunggak semi dengan ayahnya.
Sri Harsawijaya adalah keponakan nararya Seminingrat karena tokoh itu adalah putra dari Narasingamurti, adik sepupu Seminingrat.
Maka jika dilakukan pemenggalan, kiranya yang lebih mendekati kecocokan adalah seperti ini:
//sira sri harsawijaya parnnah pahulunan dai nira nararyya smi ning rat inandelaken munggwing ratnakanaka sinhasana nkaneng bhumi janggala putranira sang apanji dimurtti // rakryan kulupkuda ipe de nira nararyya smi ning rat inandelaken prahajyan nkaneng nagara madhura rikala san apanjyadhimurtti mare tumapel //
Terjemahan versi SIWI SANG:
//Sri harsawijaya kapernah pahulunan atau keponakan dari nararya seminingrat ditempatkan di singasana ratna di bumi janggala, merupakan putra sang apanji adhimurti // rakryan kulupkuda, ipar dari nararya seminingrat ditempatkan sebagai raja di nagara madura, ketika sang apanji adhimurti datang ke tumapel//
Berdasarkan naskah Babad Tanah Jawi dan naskah koleksi pangeran Wangsakerta Cirebon, ayah Raden Wijaya pendiri kerajaan Majapahit berasal dari Sunda yaitu Rakyan Jayadharma yang menikahi Dyah Lembu Tal. Jadi menurut versi ini, Dyah lembu Tal dianggap sebagai tokoh perempuan atau ibu Raden Wijaya.
Sebagian banyak penulis sejarah Majapahit juga mengacu pada pendapat Dyah lembu Tal ibu raden Wijaya.
Sementara Siwi Sang dalam buku tafsir sejarah GIRINDRA: Pararaja Tumapel Majapahit [2013], mengacu pada penafsiran prof Slamet Muljana berpendapat bahwa Dyah lembu Tal adalah tokoh laki, putra Narasingamurti atau ayah Raden Wijaya.
Hanya Siwi Sang dan juga prof Slamet Muljana belum menafsirkan Dyah lembu Tal sebagai seorang raja, melainkan berposisi sebagai salah seorang panglima perang jaman maharaja Kertanagara berdasarkan penyebutan Sang Perwira Yudha untuk Dyah Lembu Tal dalam kakawin Negarakertagama.