Ia juga berharap, pelaksanaan PIN Polio di Tulungagung terlaksana lancar dan menjangkau semua sasaran. Jika ada warga yang rumahnya sulit terjangkau, dia berharap para petugas bisa mendatangi mereka.
“Kami dari Tim Penggerak PKK kabupaten Tulungagung menghimbau masarakat Tulungagung supaya berbondong bondong ke pos PIN Polio mulai tanggal 8-15 Maret,” katanya.
[caption caption="sumber poto Siwi Sang"]
Dr. Gatot DP. Poerwanto kepala Dinas Kesehatan Tulungagung yang juga hadir di Taman Posyandu SERUNI II kemarin menyampaikan, bagi masarakat yang pada hari kemarin [8/3] belum membawa balitanya, dapat mengimunisasi Polio sampai tanggal 15 Maret. Jadi masih ada waktu, katanya.
Semua sasaran, yang sudah masuk kategori balita mulai lahir sampai umur 59 bulan, diharapkan semuanya bisa berimunisasi dengan tetes Polio di tempat pos masing masing yang terdekat.
Sementara untuk kasus Polio di Tulungagung, Gatot menyampaikan bahwa sekarang sudah tidak ada. Sudah tidak ada Polio di Tulungagung, katanya. Sejak 2014, Indonesia sudah bebas Polio.
Akan tetapi yang sangat perlu diwaspadai adalah masuknya virus Polio dari luar negeri yang akan menulari Indonesia. Menurut Gatot DP. Poerwanto, sampai sekarang masih ada 3 negara di dunia yang belum bebas Polio, yaitu Afganistan, Pakistan, dan Nigeria.
Gatot DP. Poerwanto menambahkan, PIN Polio tahun 2016 yang dihelat serentak seluruh Indonesia mulai tanggal 8-15 Maret, sebagai upaya menopang dunia mewujudkan tahun 2018 Dunia bebas Polio.
[caption caption="sumber poto Siwi Sang"]