Mohon tunggu...
Siwi Sang
Siwi Sang Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Literasi Desa

Pengelola TBM Umahbukumayuhmaca, penulis buku tafsir sejarah GIRINDRA Pararaja Tumapel Majapahit, dan Pegiat Literasi Desa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

RUWAT DURGA DALAM 8 JAM NONSTOP CAWANG SEGAWE PERKUSI TULUNGAGUNG DI MALAM TAHUN BARU 2016

2 Januari 2016   23:16 Diperbarui: 2 Januari 2016   23:44 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selesai pementasan Ruwat Durga atau Sudamala, Meilia Padma Kartyasa merasa sangat luar biasa, karena dapat menyatu dengan para penonton yang memadati aspal jalan. Dalam banyak pentas sebelumnya, Menurut Meilia, selalu menggunakan panggung buatan yang terpisah dengan penonton.

Meilia Padma juga menyampaikan, biasanya menggunakan 4 pemain, yaitu Sadewa, Kunti, Durga, dan Uma. Tapi pada penampilan malam kemarin menggunakan 3 pemain dan selalu diiringi gamelan jawa.

Pengalaman kolaborasi dengan iringan musik etnik perkusi dari grup Cawang Segawe Perkusi Tulungagung merupakan pengalaman baru yang istimewa dan unik. Melia Padma merasa terinspirasi untuk suatu saat kelak kolaborasi dengan iringan jenis musik lain.

Bayu Kriswantoro juga merasa berkesan mendalam dapat kolaborasi dalam sendratari Sudamala. Ia mengungkapkan, karena masing masing pemain sudah paham dengan cerita dan peran yang dibawakan, menjadikan penampilan malam tahun baru kemarin memiliki roh atau lebih berjiwa. Antar pemain, menurutnya, juga tidak kesulitan untuk saling merespon tiap gerakan.

Meski sebelumnya tidak melakukan latihan kusus persiapan pentas malam tahun baru 2016, menurut Bayu,  konsep sendratari dapat dikomunikasikan dan diujudkan dengan baik.

Dan meski bentuk kontemporer, masih menurut Bayu Kriswantoro, sendratari Ruwat Durga tetap mengacu pada pakem gerak tari.

Selain sendratari Sudamala, dalam acara 8 jam nonstop Cawang Segawe Perkusi Tulungagung juga menampilkan beberapa kolaborasi seperti tari, musikaliasi puisi yang dibacakan seniman Widji Paminto Rahayu, dan Setio Hadi.

 

 

 

SIWI SANG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun