Karena merasa tidak memiliki kekuatan, Sadewa menolak kehendak ibunya.
Namun dengan segala daya dan upaya, ahirnya dewi Kunti berhasil membawa Sadewa, menyerahkannya kepada Sang Durga di rimba belantara Gandamayu. Kunti mampu melakukan itu karena dalam dirinya bersemayam sosok Kalika ciptaan Sang Durga.
Durga yang sudah lama mengharap menyelesaikan segala penderitaan dalam pengasingan 12 tahun merasa sangat gembira dengan kedatangan Kunti bersama Sadewa.
Tetapi Sadewa yang merasa tidak memiliki kekuatan, menolak keinginan Sang Durga. Penolakan itu membuat murka penghuni Gandamayu itu. Sadewa diikat di pohon Randu. Keselamatan Sadewa berada dalam genggaman tangan Sang Durga.
Kabar itu sampai ke hadapan batara Guru. Ia segera turun tangan, merasuk ke dalam jiwa dan raga Sadewa. Ahirnya, dengan segala kekuatan barunya, Sadewa berhasil meruwat Durga, mengembalikan ujud asli sebagai Dewi Uma yang cantik jelita.
Sementara Durga yang terluka tidak kembali kepada Batara Siwa. Ia melanjutkan kehidupannya, pengabdiannya, cinta kasihnya, kepada seluruh pecinta kesetiaan ada di bumi ini.
Durga tidak hitam tidak putih tidak jahat tidak baik. Dia telah berubah sebagai dewi Uma.
Lantaran berhasil meruwat Sang Durga menjadi dewi Uma yang cantik jelita, batara Guru menamai Sadewa sebagai Sang Sudamala, sang pembebas dari segala noda. Sadewa, Sang Sudamala, sosok berhati putih mampu mengubah amarah kebencian dan sakit hati menjadi cinta kasih, mengembalikan kasih yang hilang.
Kelak, Sadewa sang Sudamala melanjutkan perjuangan bersama Pandawa atas restu dewi Durga.
Adapun Dewi Uma yang tersia sia tetap di janji dengan kesetiaannya.
Demikian alur kisah Sudamala dalam sendratari yang mampu menjadi magnet masarakat pengunjung alun alun Tulungagung menambah warna perayaan malam tahun baru 2016.