Sesuai identifikasi angka tahun tertua yang ditemukan, candi Miri Gambar diperkirakan pertama dibangun pada tahun 1292M atau pada masa akhir kerajaan Singasari. Pada tahun itu, berdasarkan catatan sejarah, maharaja Kertanegara gugur akibat serbuan Sri Jayakatwang dari Kadiri.
Sedangkan pengidentifikasian angka tahun 1310C/1388M, diperkirakan berkaitan peristiwa sejarah yang berlangsung di Majapahit masa akhir pemerintahan Sri Rajasanegara dyah Hayam Wuruk, yaitu wafatnya beberapa tokoh keraton diantaranya ratu Pajang I Duhiteswari dyah Nertaja, adik kandung Sri Rajasanegara dyah Hayam Wuruk.
Kemudian menurut catatan penelitian arkeologi Belanda, Krom 1913, dulu di sekitar candi Miri Gambar ditemukan prasasti terbuat dari lempengan tembaga. Angka tahun tidak teridentifikasi.
Â
Dalam prasasti yang kini tersimpan di Museum Nasional Jakarta itu menyebutkan prasasti bertanda Wikramawardhanalanchana dan menyinggung tempat pendarmaan bernama Satyapura.
Dari penemuan prasasti itu, memunculkan dugaan bahwa Sri Wikramawardhana yang mulai bertahta sebagai raja Majapahit sejak tahun 1389M, pernah membangun candi Miri Gambar.
Berdasarkan catatan sejarah terutama serat Pararaton menyebutkan putra sulung Wikramawardhana yaitu putra mahkota Rajasa Kusuma wafat pada tahun 1399M dicandikan di Tanjung dengan candi pendarmaannya bernama Paramasukapura. Setelah wafat, Rajasa Kusuma bergelar anumerta Brha Hyang Wekas Ing Suka. Nama gelar anumerta ini sama dengan nama gelar anumerta maharaja Majapahit Sri Rajasanegara dyah Hayam Wuruk yang wafat pada tahun 1389M. Pararaton menulis:
bhra hyang wekasing suka mokta, sang mokta ring indrabhawana, i saka janma netra agni sitangsu, 1321, sang dhinarmeng tajung bhisekaning dharma ring paramasukapura.
Terjemahannya:Â
Â
baginda hyang wekas ing shuka wafat di indra bhawana pada tahun saka 1321C/1399M, dicandikan di tanjung dengan nama resmi candi paramasukapura.