"Saya sangat setuju dengan penulisan sejarah lokal di masing masing daerah termasuk Nganjuk," tegas Harmadi. " Akan tetapi adakalanya penulisan sejarah suatu daerah tidak mendapat tanggapan dari yang berkompeten. Saya telah menulis Babad Anjukladang. Saya sodorkan pada beberapa pejabat di Nganjuk karena lingkupnya lokal. Dulu pernah ada dari Dinas Pariwisata yang mau kerjasama membiayai penerbitan buku. Tetapi ketika saya menyodorkan hasil tulisan saya, tidak mendapat tanggapan. Bahwa kendala utama penulisan sejarah lokal memang masalah pembiayaan penerbitan."
[caption id="attachment_322311" align="aligncenter" width="300" caption="Sejarawan Nganjuk, pak Harmadi berbaju batik"]
Peserta lainnya, Ahmad Zaenuri dari Universitas Jember juga antusias dengan adanya penulisan sejarah lokal. hanya memang menurutnya, untuk mengeksplor pengembangan sejarah lokal terutama dalam dunia pendidikan, perlu kajian yang kredibel.
"Di tempat kami," kata Zaenuri, "ada pusat penelitian unggulan bidang budaya dan etnik dan sementara ini di Osing. Kita membiayai banyak penelitian terkait Osing. Diskursus yang berkembang, budaya itu nantinya menjadi salahsatu pengungkit ekonomi di masing masing daerah. Salahsatu kajian kita juga dicetak dengan menerbitkan buku kamus Osing."
[caption id="attachment_322313" align="aligncenter" width="300" caption="Ahmad Zaenuri dari Universitas Jember [memegang mik"]"]
[caption id="attachment_322314" align="aligncenter" width="300" caption="Profesor Aminuddin Kasdi Gurubesar sejarah UNESA sedang memandu diskusi"]
Dan harapan akan adanya perkembangan penulisan sejarah lokal di Jawatimur seperti mendapat tenaga segar setelah pada ujung acara Rakor, menghasilkan tujuh rekomendasi, satu antaranya yaitu mendorong pemerintah propinsi Jawatimur untuk melakukan atau mengakomodasi penulisan sejarah lokal di masing masing daerah kabupaten atau kota di Jawatimur dan penerbitannya.
[caption id="attachment_322315" align="aligncenter" width="300" caption="Tjahjono Widarmanto menyerahkan lembar rekomendasi hasil Rakor Pengembangan Nilai Sejarah Lokal Untuk Memperkuat Identitas Jawatimur 2014."]
_______
Siwi Sang