Mohon tunggu...
Siwi Sang
Siwi Sang Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Literasi Desa

Pengelola TBM Umahbukumayuhmaca, penulis buku tafsir sejarah GIRINDRA Pararaja Tumapel Majapahit, dan Pegiat Literasi Desa.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Gaung Pasar Seni Cinta Budaya Tulungagung 2014

12 Desember 2014   03:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:29 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apapun yang terjadi jaman berkembang maju. Budaya selalu mengalami evolusi. Sementara seni dan budaya harus mampu bertahan dan mau beradaptasi dengan perkembangan kemajuan jaman.

Demikian disampaikan Fajar Hidayat ketua umum Dewan Kesenian Tulungagung dalam acara talkshaw di radio Liiur Fm Tulungagung, Rabu pagi, 09/12, kemarin.

Kehadiran Ketua Dewan Kesenian Tulungagung ke radio Liiur FM itu dalam rangka menggaungkan acara yang bakal digelar pada hari Jumat sampai Minggu, 12-14 Desember 2014 besok.

Ketika ditanya terkait gempuran arus besar budaya asing, seperti Break Dance atau kippop dan lainnya, yang banyak menimbulkan degradasi generasi muda pada nilai dan karakter budaya nasional, Fajar Hidayat menyampaikan, selama ini ada dua cara pandang, pertama, generasi yang sekarang lebih suka mengadopsi seni budaya dari luar, boleh jadi sejak awal memang sudah kenal.

“Berarti ada kemungkinan tidak atau masih minimnya ruang pembelajaran terkait bagaimana menghadapi budaya global namun jangan sampai menghilangkan karakter budaya local,” kata Fajar yang juga seorang seniman Teater.

Fajar kemudian menyampaikan, harus ada satu ruang mewadahi mereka generasi jaman sekarang yang lebih suka budaya asing. Itulah sebab, kata Fajar, Dewan Kesenian Tulungagung berupaya mewadahi mereka melalui pagelaran Pasar Seni bertajuk Cinta Budaya.

Terkait waktu yang berdekatan dengan pelaksanaan Ngrowo Culture festival 2014 yang baru usai Minggu kemarin, 08/12, fajar menyampaikan, sesungguhnya antara Pasar Seni dan Ngrowo Culture Festival merupakan dua even atau program yang berbeda.

“Hanya berlangsung dalam waktu dan tempat berdekatan, masih di sekitar Aloon Aloon Tulungagung,” katanya.

Fajar menambahkan, antara Ngrowo Culture Festival dan Pasar Seni-Cinta Budaya, harus saling berkesinambungan. “Kita bersama sama bicara soal budaya, karya seni, dan lainnya menyangkut berkesenian dan berkebudayaan di Tulungagung demi menguatkan seni budaya nasional. Dari situ, saya melihat ada satu semangat untuk bicara soal nilai nilai tradisi local Tulungagung yang kita miliki bersama,” ungkap alumni IAIN Tulungagung itu.

Masih menurut Fajar, ada sedikit perbedaan di tingkat konsep dan sajian antara Pasar Seni yang akan digelar Dewan Kesenian Tulungagung dengan Ngrowo Culture Festival yang kemarin telah sukses digelar Persatuan Serikat Muda [PSM] Tu7lungagung.

Kata Fajar, yang dimaksud dengan pasar bukan satu media semata bertransaksi layaknya pasar yang selama ini kita kenal. Tetapi lebih kepada bagaimana semua saling mengeksplorasi ide ide gagasan, semangat kreatifitas. Jadi lebih untuk mengeksplor kegiatan yang khusus bernuansa seni dan budaya terutama local Tulungagung.

“Besok lebih kepada mengkolaborasi antara seni dengan masyarakat, menambah ruang public untuk berkesenian dan refresing serta akan ada nilai nilai edukasi. Semoga ini menjadi inisiasi awal, supaya Tulungagung lebih punya ruang public,” ungkap Ketua umum Dewan Kesenian Tulungagung periode 2013-2018 itu.

Agenda hari pertama yang rencananya dimula 14.00 siang akan menampilkan sajian music Tulungagung, sebagai bentuk respon DKT terhadap perkembangan kesenian secara umum jaman sekarang.

Pada malam hari ada pementasan aneka tarian, Reyog Kendang Tulungagung, opening seremonial Pasar Seni yang rencanannya dibuka Bupati Tulungagung Syahri Mulyo serta dihadiri unsur SKPD, legislative, juga tentunya para pelaku seni budaya dan ekonomi kreatif. Kemudian masih pada malam hari pertama dilanjut penampilan para pelukis Tulungagung mengadakan lukis bersama termasuk seni Grafitti.

Intinya, Pasar Seni yang siap digelar Dewan Kesenian Tulungagung besok Jumat sampai Minggu, 12-14 Desember 2014 akan menampilkan ragam seni budaya tradisional dan kontemporer yang berkembang di Tulungagung.

Selain menampilkan ragam pentas seni budaya, serta aneka stan hasil karya ekonomi kreatif, Pasar Seni 2014 yang baru pertama digelar di Tulungagung besok juga akan menghadirkan aneka workshop dan sarasehan seni budaya seperti workshop Batik, Lukis, dan sarasehan Sastra.

Pesan Dewan Kesenian Tulungagung 2014: Mari kita berkarya bersama, lebih kompetitif, lebih produktif.

Maka mari hadiri Pasar Seni-Cinta Budaya bertempat di sisi utara Aloon Aloon Tulungagung.

Mari nikmati sajian seni budaya tradisi kearifan local Tulungagung.

SALAM BUDAYA!

------------

SIWI SANG-Komite Tradisi Dewan Kesenian Tulungagung dan Jurnalis Warga Tulungagung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun