Mohon tunggu...
Siwirikma Kinasih
Siwirikma Kinasih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Hobby berenang dan jalan - jalan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rendahnya Minat Baca Pada Siswa

17 Juni 2023   18:37 Diperbarui: 17 Juni 2023   19:01 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Minat baca yang rendah pada siswa merupakan masalah yang serius dalam dunia pendidikan. Fenomena ini dapat mengakibatkan konsekuensi negatif yang meluas, baik bagi perkembangan individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Penting bagi kita untuk memahami dampak yang terkait dengan rendahnya minat baca pada siswa, serta mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini.

Fakta pertama, UNESCO menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca sangat rendah. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca!

Riset berbeda bertajuk World's Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca, persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca, peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa.

Fakta kedua, 60 juta penduduk Indonesia memiliki gadget, atau urutan kelima dunia terbanyak kepemilikan gadget. Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia akan menjadi negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika.

Salah satu yang menakjubkan, Warga Jakarta tercatat paling cerewet menuangkan segala bentuk unek-unek di Twitter lebih dari 10 juta tweet setiap hari. Di posisi kedua peringkat dunia kota teraktif di Twitter ialah Tokyo. Menyusul di bawah Negeri Sakura ada warna Twitter di London, New York dan Sao Paulo yang juga gemar membagi cerita. Bandung juga masuk ke jajaran kota teraktif di Twitter di posisi enam. Dengan demikian, Indonesia memiliki rekor dua kota yang masuk dalam daftar riset tersebut.

Masalah minat baca siswa memiliki dampak yang signifikan pada pendidikan dan perkembangan individu. Alasan mengapa minat baca pada siswa itu penting, yaitu:

Pertama, pentingnya literasi: Minat baca yang rendah berhubungan erat dengan tingkat literasi. Literasi adalah keterampilan membaca, memahami, dan menggunakan informasi tertulis dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan literasi yang kuat adalah fondasi penting untuk sukses dalam pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan secara keseluruhan. Membahas rendahnya minat baca siswa membantu kita menyadari betapa pentingnya mengembangkan literasi yang baik dalam masyarakat.

Kedua, tantangan dalam era digital: Dalam era digital saat ini, minat baca siswa dapat terpengaruh oleh berbagai faktor, seperti gangguan media sosial, permainan video, dan konten online yang terus berkembang. Membahas masalah minat baca siswa membuka ruang untuk memahami bagaimana pengaruh digital mempengaruhi minat dan kebiasaan baca mereka, serta mencari strategi yang efektif untuk mengatasi tantangan ini.

Ketiga, peningkatan akses terhadap informasi: Minat baca siswa juga relevan dengan peningkatan akses terhadap informasi dan sumber daya melalui teknologi. Meskipun kita memiliki akses yang lebih mudah ke buku dan materi bacaan melalui perpustakaan online, e-book, dan platform digital, tetapi rendahnya minat baca siswa menunjukkan bahwa faktor lain juga memainkan peran penting dalam mengembangkan minat baca yang sehat.

Keempat, pengembangan kemampuan kritis dan imajinatif: Membaca adalah cara yang efektif untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, menganalisis, dan memecahkan masalah. Melalui membaca, siswa dapat memperluas imajinasi dan mempelajari perspektif baru. Membahas rendahnya minat baca siswa membantu kita menyadari betapa pentingnya membaca dalam memperkaya pikiran, merangsang kreativitas, dan membangun keterampilan berpikir yang kuat.

Kelima, peran pendidik dan orang tua: Peran pendidik dan orang tua sangat penting dalam mengembangkan minat baca siswa. Membahas masalah ini memberikan kesempatan untuk membahas peran dan tanggung jawab mereka dalam mempromosikan minat baca, menciptakan lingkungan yang mendukung, dan menghadirkan strategi yang efektif untuk mengatasi tantangan yang dihadapi siswa.

Dengan memperbincangkan masalah minat baca siswa, kita dapat mencari solusi dan strategi yang tepat untuk meningkatkan minat baca, membangun budaya membaca yang positif, dan membantu siswa mengembangkan keterampilan literasi yang kritis dalam menghadapi tantangan zaman modern.

Salah satu dampak yang dapat timbul akibat rendahnya minat baca pada siswa adalah keterbatasan pengetahuan. Membaca adalah pintu gerbang untuk memperoleh informasi baru, memperluas wawasan, dan mengembangkan pemahaman. Dengan minat baca yang rendah, siswa akan mengalami keterbatasan dalam menyerap pengetahuan, yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk tumbuh dan berkembang secara intelektual.

Selain itu, rendahnya minat baca juga dapat mempengaruhi kemampuan berpikir kritis siswa. Membaca secara aktif melibatkan proses analisis, pemecahan masalah, dan evaluasi. Dengan membaca secara teratur, siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis yang penting untuk menghadapi tantangan intelektual dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dengan minat baca yang rendah, siswa cenderung kehilangan kesempatan untuk melatih kemampuan berpikir kritis mereka.

Kurangnya minat baca pada siswa juga berdampak pada keterampilan bahasa mereka. Membaca membantu meningkatkan kosa kata, pemahaman tata bahasa, dan kemampuan menulis. Tanpa minat baca yang cukup, siswa mungkin mengalami kesulitan dalam memperoleh dan mengaplikasikan keterampilan bahasa yang diperlukan untuk berkomunikasi dengan efektif.

Selain dampak-dampak tersebut, rendahnya minat baca pada siswa juga dapat menghambat pengembangan imajinasi dan kreativitas mereka. Membaca merupakan sumber inspirasi yang kuat dan mampu merangsang imajinasi siswa. Dengan membaca berbagai jenis cerita dan buku, siswa dapat mengembangkan imajinasi mereka serta belajar tentang konsep-konsep baru. Namun, dengan minat baca yang rendah, siswa cenderung kehilangan kesempatan untuk memperluas imajinasi dan kreativitas mereka.

Bagaimana solusi yang tepat untuk mengatasi masalah rendahnya minat baca pada siswa? Pertama, perlu adanya upaya untuk menciptakan budaya membaca yang positif di lingkungan sekolah dan keluarga. Membaca harus dianggap sebagai kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat. Sekolah dapat menyediakan perpustakaan yang menarik dan terjangkau, serta mengadakan kegiatan yang mendorong minat baca siswa, seperti klub buku atau pertukaran buku.

Selanjutnya, perlu pula dilakukan upaya untuk memilih bahan bacaan yang menarik dan relevan dengan minat dan kebutuhan siswa. Dengan menyediakan buku-buku yang sesuai dengan minat siswa, mereka akan lebih termotivasi untuk membaca dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut.

Pendidik juga memiliki peran penting dalam membangkitkan minat baca siswa. Mereka dapat menyajikan materi pembelajaran melalui bahan bacaan yang menarik dan memanfaatkan teknologi digital untuk menghadirkan konten yang interaktif. Selain itu, pendidik juga perlu menjadi contoh yang baik dengan menunjukkan minat dan kecintaan mereka terhadap membaca.

Dalam era digital, penggunaan teknologi juga dapat menjadi sarana yang efektif untuk mempromosikan minat baca. Misalnya, penggunaan aplikasi e-book atau platform daring yang menawarkan akses mudah ke berbagai jenis bahan bacaan.

Rendahnya minat baca pada siswa memang menjadi masalah yang serius. Namun, dengan upaya bersama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat, kita dapat mengatasi masalah ini. Penting bagi kita untuk memahami dampak-dampak negatif yang terkait dengan rendahnya minat baca pada siswa, serta mengimplementasikan solusi yang tepat guna mengembangkan minat baca yang sehat dan berkelanjutan pada generasi mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun