sebagai seorang tenaga kefarmasian juga harus melakukan evaluasi dalam hal pekerjaan yang perlu diperbaiki seperti memperbaiki sistem kerja dengan memisahkan antrian antara obat racikan dan non-racikan, menambahkan tingkat pelayanan dengan menggubakan teknologi dengan memberikan nomor antrian yang di berikan keterangan "racikan dan non-racikan" , dan berkomunikasi dengan pasien untuk menunggu beberapa menit lebih lama karena resep yang mereka dapat adalah obat racikan.Â
Pasien yang cerdas adalah mereka yang memahami dan menghargai setiap proses pengobatan yang dijalani. Kesembuhan adalah hasil dari kerja sama yang baik antara pasien, dokter, dan tenaga kefarmasian. Mari bersama-sama mendukung pelayanan kesehatan yang mengutamakan keselamatan pasien dengan memahami dan mematuhi setiap prosedur yang ada. Tantangan dalam pelayanan kefarmasian, khususnya dalam peracikan obat, memang kompleks.Â
Namun, dengan evaluasi berkala dan perbaikan sistem yang berkelanjutan, keseimbangan antara kecepatan pelayanan dan ketelitian dapat dicapai. Yang terpenting adalah mempertahankan standar keamanan dan kualitas pelayanan, sambil terus mencari cara untuk meningkatkan efisiensi.
Sebagai profesional kesehatan, tugas kita bukan sekadar meracik obat, tetapi juga memastikan setiap pasien mendapatkan pengobatan yang aman, tepat, dan berkualitas. Evaluasi dan perbaikan sistem yang berkelanjutan adalah kunci untuk mencapai tujuan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H