Setiap dari kita pasti memiliki keinginan, harapan, dan cita-cita yang selalu ingin kita capai. Dengan cara kita usahakan kita upayakan, berjuang sekuat tenaga untuk meraihnya dan berdo'a.
Dibalik itu semua selalu ada syarat dan prasyarat yang harus dipenuhi, ditempuh dan mau- atau tidak mau meskipun terpaksa ataupun ikhlas harus kita jalani, ialah kegagalan, kejatuhan, kesedihan, kekecewaan, kesakitan dan keputus asaan.
Namun, diantara harapan cita dan syarat itu diantara kita amat sangat beruntung karena Dia, Tuhan kita telah menitipkan seorang malaikat yang akan siap- sedia mendampingi semampunya sekuat tenaga sampai titik darah penghabisan untuk kita, dan dia adalah Ibu, amak, ambu, bunda kita.
Hikayat
Kamu tidak hanya akan menemui satu dua kisah keberhasilan putra- putri insan terbaik dibumi sepanjang masa. Melainkan ada ribuan jutaan kisah yang mungkin tidak sempat dicatat dalam sejarah, dimana anak manusia yang awalnya begitu lemah, dalam keterbatasan atau minim motivasi. Bisa menjadi begitu kuat tegar, gigih dan bersemangat mempertahankan hidupnya. Serta memperjuangkan cita- citanya hingga berhasil mencapai apa yang menjadi hajat nya. Hebat.
Berkat dorongan, dukungan, dan do'a dari seorang malaikat tak bersayap.
Adapun
Kisah memilukan, dan dongeng seperti maling kundang yang durhaka terhadap ibunya. Betapa Jayanya berhasil dan sukses nya seorang anak tidak terlepas begitu saja oleh andil orang tuanya. Maka mereka yang dipuncak kesuksesan sesekalinya mencempakkan, menyakiti, melukai hati Ibunya, maka Tuhan tidak akan segan- segan memberi ganjaran, sebagai pembelajaran bagi insan manusia pada masa berikutnya.
Seyogyanya
Kita selalu memproiritaskan Ibu, kedua orangtua kita dalam menjalani kehidupan dalam keadaan seperti apapun. Toh pada akhirnya, bagaimanapun keadaan kita dengan restu orangtua biasanya semua akan selalu terlewati dengan mudah dan perasaan lega. Sesulit dan seberat apapun cobaan dan ujian hidup. Kita perlu mengingat sewaktu kita kecil dulu bagaimana Ibu memperjuangkan kita agar bisa tersenyum sama dengan teman- teman sepantaran kita. Hanya agar kita tidak merasa minder diantara yang lain.
Betapa keringat yang sudah tercucur tanpa memperhitungkan imbalan nantinya atau mengharapkan balasan yang setimpal dari kita nantinya. Hanya demi kebahagiaan kita.