Mohon tunggu...
Nawa
Nawa Mohon Tunggu... Freelancer - time watcher

Banyak baca sedikit menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Galau Itu Menjelang Usia 30

27 Januari 2018   13:25 Diperbarui: 27 Januari 2018   13:41 1044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar4. Sumber: https://yekasyamela.wordpress.com/

Gambar3. Sumber http://peveyhack.com/v3/
Gambar3. Sumber http://peveyhack.com/v3/
Ada banyak sekali alibi yang tepat untuk kita beralasan dan menunda-nunda pernikahan. Memang jodoh itu ditangan tuhan. Akan tetapi kalo kita analogikan, seandainya kita tidak mencoba mengusahakannya atau memohon kepada Nya. 

Apakah kira-kira akah datang begitu saja dikasihkan seperti anak kecil diberi permen, tentu saja mungkin saja dikasih namun entah kapan. Tuhan tidak setega itu mencecali mentahan kepada kita sebagai manusia dewasa. 

Kita di suruh berusaha dan mengusahakan sesuatu dengan berfikir. Nah silogismenya setelah kita mengusahakan dengan optimal ada kemungkinan kita akan menemukan apa yang kita usahan yaitu jodoh dan pasangan hidup. Sampai sekarang pun penulis masih mengusahakannya hehe, doakan yaa.

Selain itu ada banyak alasan yang sering kita utarakan secara general seperti: kerjaan belum mapan, orang tua masih santai dan belum mupeng pengen nimang cucu, belum siap mental dsb-dsb.

Nah. Kurang lebih secara garis besar maka hal-hal itulah yang membuat galau sebagian besar generasi 90'an menjelang usia 30'an. Setelah melalui pengamatan, penulis. Beberapa kawan sejawat seumuran atau saudara yang telah menemukan pasangan hidupnya cenderung berkurang galaunya bahkan hilang. 

Memang, tidak bisa dipungkiri kemapanan dan keharmonisan suatu keluarga muda adalah mutlak terpenuhinya dua syarat tersebut. Dengan kuatnya pondasi maka akan dapat menghalau segala proplematika yang akan muncul dimasa mendatang. Belajar dari orang tua dan suhu-suhu yang telah berpengalaman dan malang-melintang dalam mengarungi bahtera kehidupan (an je a ye).

Singkat kata mari kita singkirkan kegalauan yang selalu membayangi menjelang tidur malam. Dan kegelisahan serta kerisauan yang selalu numpang lewat tanpa permisi dan mengenal waktu. 

Jangan lupa untuk khidmat mengingat Nya dalam setiap kesempatan, selalu berpikir positif, disertai tindakan positif dan selalu bersikap baik kepada siapapun, Puji Tuhan. Dia pasti akan menjawab segala permohonan kita.

Sibukkan diri dengan terus berbuat positif juga. Sibuk dalam pekerjaan, dan jangan lupa untuk terus berkomunikasi dengan teman dan sahabat, keluarga. Terus menambah relasi dan merawatnya hingga subur suatuu saatnya nanti siap kita petik ketika ranum merona "matang manis."

Jangan Lupa Tersenyum hari ini

Gambar4. Sumber: https://yekasyamela.wordpress.com/
Gambar4. Sumber: https://yekasyamela.wordpress.com/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun