Mohon tunggu...
Nawa
Nawa Mohon Tunggu... Freelancer - time watcher

Banyak baca sedikit menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Galau Itu Menjelang Usia 30

27 Januari 2018   13:25 Diperbarui: 27 Januari 2018   13:41 1044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar1. sumber :https://www.shopback.co.id

Untuk kawan-kawan generasi 90'an. Untuk sejawat yang masa kecilnya nonton Doraemon, Ninja Hatori, Dragon Ball, Sailor Moon, Sinchan, KaptenTsubasa, detektif conan, dan lainya dihari minggu. 

Sekarang kamu pasti sudah merasakan suatu tanggung jawab, entah pekerjaan maupun keluarga, bagi yang sudah. Nah, untuk yang belum tenang saja tetap kalem yaa. Kamu nggak sendiri kok. Di luar sana ada bejibun kawan kita yang sedang galau juga menjelang usia 30. Tapi itu semua jangan sampai membuatmu murung dan goyah. 

Tetap positif dan semangatlah memandang mentari yang akan bersinar di depan sana. Jangan kasih kendor pokoknya, yang penting yakin.

Tidak setiap dari kita beruntung dan terlahir dari keluarga konglomerat. Atau dari lahir langsung bergelimang harta dari orang tua. Ya untuk kamu yang beruntung maka wajib, kudu bersyukur karena sebagian kawanmu diluar sana harus berjuang mati-matian hanya untuk mengangkat keluarganya dari segala macam kesulitan hidup, yang dikatakan sebagai lingkaran kemismkinan. 

Harus berdiri dengan kakinya sendiri dengan mandiri. Memeras tenaga dan fikiran.

Tetapi. Apapun itu saya percaya generasi kita 90'an adalah sebuah masa transisi dari 80'an menuju generasi milenia yang sekarang katanya kekinian (kids jaman now). 

Namun tidak bisa dipungkiri justru pada masa kita dulu itu adalah sebaik-baik masa. Dimana kebahagiaan benar-benar kita rasakan dengan utuh dan belum begitu banyak terkontaminasi pesatnya kemajuan zaman. Untuk itulah mungkin kita diciptakan dan dihadirkan oleh sang pencipta. Untuk menjadi pemimpin-pemimpin masa depan di negeri ini dan menjadi pembaharu generasi masa depan (Al Furqan-pembeda).

Gambar2. Sumber: mahkotailmu.com
Gambar2. Sumber: mahkotailmu.com
Tapi tidak usah terlalu muluk-muluk dulu deh, hehe.

Saat ini saja kita belum beres merampungkan segala macam problematika pribadi. Dan lingkaran terkecil disekitar kita. Seperti pekerjaan, keluarga, atau hubungan, dan jodoh. 

Beberapa hal itu saja sudah lebih dari cukup menjadi penyebab stress dan depresi, boro-boro mau mikirin bangsa kita ini yang keterlaluan besar luas dan waow. Namun percayalah kawan mau tidak mau kita dipaksa harus mau, setidaknya memberi kebermanfaatan terkecil, harus ikut andil ambil bagian, memberi kebermanfaatan bagi sekitar dan negeri ibu pertiwi. 

Siapa lagi kalau bukan generasi 90'an yang akan meneruskan segala perjuangan para pendahulu kita kakek para sesepuh bapak kita. Disana saya kira mereka juga berharap kepada kita agar cukup patut dibanggakan. Mustahil kita impor SDM hehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun