Pada Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan wabah COVID-19 sebagai pandemi. Organisasi kesehatan masyarakat seperti Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS dan WHO sedang memantau pandemi COVID-19 dan memposting pembaruan di situs web mereka. Kelompok-kelompok ini juga telah mengeluarkan rekomendasi untuk pencegahan dan pengobatan virus penyebab COVID-19.
Gejala
Tingkat keparahan gejala COVID-19 dapat berkisar dari sangat ringan hingga parah. Beberapa orang memiliki gejala COVID-19 yang bertahan lebih dari 4 minggu setelah diagnosis.Â
Masalah kesehatan ini terkadang disebut sebagai kondisi pasca-COVID-19. Beberapa anak mengembangkan sindrom inflamasi multisistem, yang dapat memengaruhi banyak organ dan jaringan, beberapa minggu setelah terinfeksi COVID-19. Orang tua berisiko lebih tinggi terkena penyakit serius akibat COVID-19, dan risiko ini meningkat seiring bertambahnya usia.
Sebab Virus yang menyebabkan COVID-19 menyebar dengan mudah di antara orang-orang. Data ini menunjukkan bahwa virus COVID-19 menyebar dari orang ke orang terutama melalui kontak dekat. Virus COVID-19 dapat menyebar dari orang yang terinfeksi tetapi tidak memiliki gejala. Virus COVID-19 juga dapat ditularkan oleh orang yang terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala.Â
Anda dapat terinfeksi COVID-19 beberapa kali. Varian Omicron lebih mudah menyebar dibandingkan virus asli penyebab COVID-19 dan varian Delta. Namun, vaksin COVID-19 efektif untuk mencegah penyakit serius. Pada Agustus 2022, 5 kasus menyumbang sekitar 88% dari infeksi COVID-19 yang diurutkan secara genetik di Amerika Serikat, menurut CDC.
Penulis : Siva Sekar Indah Lestari
Mahasiswa Prodi TLM Universitas Binawan
Dosen Pengampu : Â Apriyani Riyanti,S.Pd,M.Pd
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H