Mohon tunggu...
Situr  Wijaya
Situr Wijaya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Profesional Muda
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Beraking News dan Hiburan✅

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Audrey, Bagaimana Nasibmu Kini?

10 April 2019   09:03 Diperbarui: 15 April 2019   22:39 1502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelaku kenakalan remaja. Foto: Istimewa

Sulit sekali mata saya terpejam malam ini ketika di messenger saya muncul pesan tentang Audrey. Saya belum sempat membacanya tadi pagi karena sibuk kampanye di dapil.

Saya mencoba untuk kuat membaca cerita kronologis tentang Audrey. Gadis remaja usia 14 tahun. Masih duduk di SMP.

Tadinya dalam pikiran saya Audrey menjadi korban perkosaan laki2 sinting. Atau juga korban pelecehan seksual orang dewasa. Setidaknya kasus umum pada korban pelecehan seksual pelakunya pasti laki2 dewasa atau pacarnya.

Pelaku kenakalan remaja. Foto: Istimewa
Pelaku kenakalan remaja. Foto: Istimewa
Sayangnya saya keliru. Dan saya terkejut setengah mati. Pelakunya bukan laki2 dewasa. Juga bukan pacarnya. Pelakunya adalah anak2 SMA berjumlah 12 orang yang berjenis kelamin yang sama dengan Audrey. Perempuan.

Kisah bermula pada 29 Maret 2019. Berawal dari kecemburuan. Soal sepele. Soal cowok. Audrey sebenarnya tidak tahu menahu soal ini. Ia kebetulan saudara sepupu dengan PO yang bermasalah dengan salah satu 12 orang anak SMA ini.

Audrey dijemput di rumah kakeknya untuk menunjukkan di mana kakak sepupunya. Setelah bertemu, Audrey dan Kakak sepupunya dibawa ke suatu tempat. PO terlibat baku hantam dengan siswi SMA bernama DE.

Tiga teman DE menghajar Audrey. Audrey ketakutan. Ia menangis menjerit minta ampun. Ia merasa tidak bersalah. Perutnya diinjak. Kepalanya dibenturkan ke aspal.

 Audrey disiram air. Ia meraung minta ampun. Ia tidak bisa melawan. Ia terlalu kecil untuk bisa melawan 12 murid SMA yang sedang gila itu.

Audrey meregang sakit. Ia sempoyongan menahan terjangan bertubi2 anak SMA itu. Mereka tertawa2 mendengar rintih perih Audrey. Sebagian menonton. Sebagian memukul dan menyiksa Audrey. 

Mereka semakin gila. Audrey hanya menangis tanpa suara. Matanya tetutup rapat dengan buliran air mata menderas. Nama ayah ibunya terus dipanggil. Tak ada balasan sahutan. Hanya suara tawa membahana terdengar keras dari anak2 SMA.

Itu belum cukup.
Episode kegilaan anak2 SMA ini semakin liar dan ganas. Entah setan apa terlintas di kepala mereka. Rencana membunuh masa depan Audrey menyergap naluri binatang mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun