Sigi - Nama Rio Rizky Darmawan tiba-tiba melejit setelah berhasil meraih emas dalam cabang olahraga dayung (cabor) di Jakabaring Sports City Palembang, Sumatera Selatan. Dalam perlombaan bergengsi itu Rio dan rekannya berhasil mengalahkan Hongkong dan Uzbekistan.
Namun siapa sangka di balik riuh gemuruh perhelatan olahraga se Asia itu ada yang luput dari pemberitaan. Di balik suksesnya Rio Rizky dan kawan-kawan mengalahkan dua negara Hongkong dan Uzbekistan ada dua sosk berjasa di baliknya.
Adalah Nasir dan Rasna ayah dan ibu kandung Rio, kami mencoba menjumpai ayah dan ibu Rio di Desa Tompi Bugis, Kecamatan Kulawi Selatan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Tepatnya 100 KM dari Kota Palu.
"Waktu hamil Rio saya pernah ditinggal bapaknya cari nafkah di hutan cari rotan, hanya dikasih tinggal uang 5000," kenang Ibu Rio sambil meneteskan air mata.
Setelah Rio Lahir sang ayah masih tidak punya pekerjaan tetap, mencari rotan dan buruh menjadi andalan untuk menopang kehidupan mereka.
"Udah besar Rio itu orangya pemalu, pendiam anaknya tidak seperti anak yang lain, dia sering bantu babaknya juga di kebun belah coklat," tutur Ibu Rio.
Sayang pada saat kami mendatangi kediaman Rio pada Rabu, 5 September 2018 Rio sedang berada di Jakarta mengisi undangan di beberapa stasiun TV Nasional bersama atlet lainnya.
Adalah Akbar, dia menceritakan sedikit kisah Rio selama menjalani pendidikan bersamanya. "Rio kadang selama di Asrama itu hanya dikirimi uang 20 ribu sama mamanya di kampung, dia sudah bisa beli keperluannya," kata dia.
"Kami selalu latihan di Teluk Palu dari Donggala sampai ke Palu mendayung. Pertama ikut kejuaraan di Makassar, Rio Pingsan di sana itu pertama kalinya," kata dia.
Ayah Rio mendengar Rio juara dalam lomba cabror dayung di Pelambang langsung terbang ke Palembang untuk melihat anaknya secara langsung beberapa waktu lalu.
Lantaran tak banyak punya dana, dia terpaksa meminjam dana ke tetangga untuk berangkat ke Palembang Sumatera Selatan. "Pinjam uang sama tetangga 6 juta, pas pulang sudah dibiayai sama anak saya 9 juta," tutur ayah Rio.
Dia berharap kepada pemerintah agar nasib anaknya diperhatikan oleh pemerintah. "Memang dijanji sama pemerintah Rio mau jadi PNS, TNI atau Polisi, perhatikan itu saja," harapnya.
Kami melihat semua kondisi Rumah Rio dari luar hingga ke dalam kamar Rio, terlihat kamar cukup sederhana dengan rumah berdinding papan. "Inilah kamar Rio," tambah Ibunya lagi. (Situr Wijaya)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H