Mohon tunggu...
Ester Etsu Situmeang
Ester Etsu Situmeang Mohon Tunggu... mahasiswa dan pekerja paruh waktu -

mencoba lebih baik daripada tidak sama sekali.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibuku Sayang

15 Februari 2016   21:27 Diperbarui: 15 Februari 2016   21:38 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu.. 3 huruf yang membentuk 1 kata yang paling indah yang pernah ku temui selama 20 tahun ini.

Lengan nya yang tak sebesar lengan ayah,

Tubuh nya yang kurus kering,

Katanya, dia bersyukur punya tubuh yang kurus,

Dengan tubuh yang kurus bisa cepat kemana-mana,

Jalannya yang lincah seringkali membuat ku terburu-buru mengikutinya dari belakang,

Ibu.. seringkali kau menggantikan peran ayah

Di saat ayah tidak bisa menghasilkan apa-apa

Pagi-pagi benar, mereka masih nyenyak dalam tidurnya

Kau sudah siap dengan barang dagangan yang kau bawa untuk dijajakan

Keras nya kehidupan tak membuat nyalimu ciut,

Kelemahlembutan mu mampu mengalahkan kerasnya kehidupan,

Jarang aku mendengar keluh kesah dari bibir mu,

Tak pernah menyalahkan keadaan,

Meski seringkali keadaan tak berpihak padamu,

Ibu.. tahu kah engkau, kalau aku sering bertanya kepada Tuhan,

Tuhan, hati ibu ku terbuat dari apa?

Mengapa hatinya tak kenal sakit hati??

Meski banyak yang menyakiti mu, dengan mudahnya kau maafkan,

Seoalah-olah tak terjadi apa-apa dengan hati mu,

Benar lah kata orang-orang, kalau ibu adalah malaikat tanpa sayap yang Tuhan kirim,

Maha besar Tuhan yang telah menitipkan ku dalam rahim mu

 

Pematangsiantar, 16 feb 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun