Mohon tunggu...
Sitti Sholehhaa
Sitti Sholehhaa Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

hobi saya adalah berwisata ke berbagai tempat tempat wisata dan tempat tempat sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lukisan Peninggalan Pra-Sejarah di Gua Metanduno

24 Mei 2024   14:25 Diperbarui: 24 Mei 2024   14:49 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gua metanduno merupakan salah satu gua yang berada di kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara tepatnya di perbatasan desa bolo dan desa masalili kecamatan Lohia. Gua ini juga merupakan situr pra-sejarah yang di lestarikan dan di lindungi oleh pemerintah. Gua ini sangat terkenal dengan corak-corak lukisan manusia purba yang berada di dinding gua. Gua ini terletak sekitar 10 km dari pusat kota Raha melalui jalan  Raha-Mabolu, tepat di perbatasan antara Desa Bolo dan Desa Masalili, Kecamatan Lohia. 

Untuk mencapainya, kita bisa menggunakan angkutan umum atau kendaraan  pribadi dengan perjalanan sekitar 1 jam. Namun untuk mencapai pinggir goa tidak semudah yang  kita bayangkan, kita harus masuk ke terowongan lain sekitar 2-3 km dengan akses jalan yang kurang nyaman namun kita tetap akan terkesima dengan keindahan alam sekitar sekitar pintu masuk goa . Di dalam gua ini kita bisa melihat berbagai macam jejak manusia prasejarah, seperti lukisan binatang di dinding gua yang dilakukan oleh masyarakat prasejarah.

Gua ini dinamakan gua metanduno karena diambil dari kata dasar tandu yang artinya tanduk. Dan sebagian besar motif atau lukisan yang terdapat di gua ini adalah motif binatang bertanduk.

Menurut cerita masyarakat sekitar lukisan ini dibuat oleh masyarakat pra-sejarah dari bahan-bahan seperti darah hewan buruan, tanah liat, dan damar pohon yang tidak diketahui asalnya. Karena pola hidup masyarakat prasejarah yang tinggal di kawasan ini adalah berburu, maka darah  hewan buruan dikumpulkan untuk dijadikan sebuah lukisan. Dari depan gua kita akan melihat goa alami yang tingginya berkisar antara 2-5m dan lebar sekitar 30m. Selain hiasan berupa lukisan, kita juga bisa melihat bahwa di dalam gua ini terdapat banyak struktur geologi yang berbeda, seperti stalaktit di bagian atas dan stalagmit di bagian bawah, jika kedua balok ini bertemu  akan membentuk sebuah kolom batu. 

Beberapa hiasan batu berupa stalaktit dan stalagmit menciptakan ruang troglodyte yang benar-benar unik. Tetesan air merembes ke bebatuan berlumut hijau, banyak kelelawar yang bergelantungan di langit-langit gua dan tidak jarang ditemukan bekas kulit ular. Lukisanpada gua ini juga sangat lah beragam yang menggambarkan aktivitas masyarakat Muna zaman purba. Ada gambar bercocok tanam, beternak, berburu, dan berperang. Selain itu ada pula gambar matahari, perah, pohon kelapa, gajah, burung, lipan, kuda, rusa, kura-kura, anoa dan jenis lainnya.
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun