Sekarang ini, banyak sekali penyalahgunaan jenis obat Mogadon dicampur dengan alkohol (methanol), sehingga obat ini dapat bereaksi untuk menyebabkan ketidaksadaran seseorang atau memberikan efek memabukkan, kebutaan, bahkan hingga berdampak pada kematian.
Bagaimana mekanisme interaksi yang terjadi antara Metanol dan Nitrazepam?
Apabila obat yang memberikan depresi pada SSP (Sistem Saraf Pusat) diminum bersamaan dengan alkohol (methanol), terjadi interaksi yang dapat membahayakan peminumnya. Seperti golongan benzodiazepin contohnya Nitrazepam yang dapat mengakibatkan depresan SSP aditif efek yang fatal atau lebih sering lagi meningkat secara potensiasi/sinergistik (jumlah efek pada SSP secara total melebihi penjumlahan efek masing-masing). Perlu perhatian bahwa alkohol dengan golongan benzodiazepine memberikan efek ganda yaitu, alkohol meningkatkan efek absorpsi benzodiazepin dan sekaligus mengurangi biotransformasi dari benzodiazepin. Di samping itu, pada penderita dengan penyakit hepar yang disebabkan alkohol, benzodiazepine akan dieliminasi lebih lama lagi daripada hepar yang normal.
Jadi alkohol (methanol) yang di oplos dengan Nitrazepam memiliki interaksi yang sinergis, dimana keduanya bekerja dengan mempengaruhi sistem saraf pusat yang mengakibatkan meningkatnya efek depresan dari kedua zat tersebut, akibatnya timbul efek sedasi atau perasaan yang menenangkan. Namun, memberikan pula efek berbahaya yang bisa mengakibatkan kematian.
Bagaimana cara menyikapi kasus tersebut?
Dari uraian kasus diatas, pengguna miras oplosan Ceribel adalah dari kalangan kebawah, mereka menggunakannya lantaran masalah ekonomi yang membelit sehingga tingkat stress meningkat dan mencari cara agar beban pikirannya hilang dan lebih rileks. Maka dari itu, perlu adanya edukasi akan bahayanya mengkonsumsi minuman beralkohol apalagi minuman tersebut di oplos dengan obat penenang yang diketahui dapat menyebabkan kecanduan dan sangat berbahaya jika melebihi dosis yang dianjurkan. Selain itu perlu penanaman nilai moral dan agama kepada warga masyarakat agar tingkat kesadarannya tinggi. Untuk pihak aparat Negara, perlu melakukan atau jika perlu selalu terjun langsung di lingkungan masyarakat, mengawasi dan memeriksa peredaran miras oplosan Ceribel. Serta dari pihak apotek atau tempat lain penyedia jasa penjualan obat agar lebih tegas lagi dalam penjualan obat khususnya obat keras. Semua aspek harus saling bekerjasama agar peredaran miras oplosan Ceribel tidak lagi memakan korban jiwa.
Â
Semoga Bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H