Islam nusantara memang bukan Islam murni yang langsung datang dari Mekah yang hanya berbekal dan berpegang pada Al-Qur'an dan sunnah nabi shallallahu alaihi wasallam. Islam yang datang ke wilayah ini adalah Islam yang sarat dengan pengalaman pergumulan, baik dengan budaya Arab sendiri, dengan kebudayaan tua seperti kebudayaan Persia, Hindu di India, maupun konfusianisme Tiongkok.
Dengan pengalaman sosiologis dan kultural antar bangsa dan antar peradaban itulah Islam yang datang ke wilayah ini sangat mudah mengapresiasi dan beradaptasi dengan kebudayaan nusantara.Â
Kedekatan ulama Nusantara dengan kebudayaan-kebudayaan besar tersebut bisa kita saksikan sejak dulu hingga saat ini. Karya ulama dari berbagai negeri besar itu masih dibaca dan dirujuk oleh para santri di lingkungan pendidikan pesantren seluruh Nusantara. Hal inilah yang kemudian membentuk jaringan Islam nusantara dan satu dengan lainnya memiliki silsilah keilmuan yang sambung-menyambung hingga sekarang.Â
Islam nusantara kemudian juga mengkristal tidak hanya menjadi sistem pengetahuan tersendiri, tetapi juga membentuk sistem keyakinan dan sistem politik kenegaraan tersendiri yang berbeda dengan sistem lainnya. Buku itu tidak hanya memberi informasi baru, tetapi juga memberikan gairah dan semangat baru untuk meneliti dan mengembangkan budaya nusantara sebagai budaya yang maju dan beradab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H