Mohon tunggu...
sitti sarifa kartika kinasih
sitti sarifa kartika kinasih Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

ibu rumah tangga yang ingin belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Unik-Seru tentang Jamur Pahlawan Bumi (Fantastic Fungi) Bagian 2

26 September 2023   20:42 Diperbarui: 26 September 2023   21:16 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

FilmFantastic Fungi” ini menampilkan tentang keindahan beragam fungi yang luar biasa banyaknya, ada yang cantik ada juga yang menakutkan, kemudian menceritakan beragam manfaat fungi bagi manusia dan bumi ini, serta ada juga kisah seorang mycologist ternama Paul Stamets yang sukses berkat ketekunannya mendalami dunia jamur. Film yang disutradarai oleh Louie Schwartzberg dan Brie Larson sebagai pengisi suaranya ini ditayangkan pertama kali tahun 2019 dan berdurasi 81 menit.

Pada bagian tengah film ini menceritakan bahwa pada September 1974, Paul Stamets yang bekerja sebagai penebang di Darrington, dikunjungi oleh saudaranya John Stamets pada akhir pekan dan mereka berjalan di hutan. Dia menunjukkan jamur kepada Paul dan Paul melihat jamur berwarna ungu untuk pertama kalinya. Sehingga baginya itu seperti pencerahan. Saudaranya, John, memberinya buku Altered States of Consciousness dan Andrew Weil (Arizona University, Integrative Medicine) dirujuk untuk memperluas kesadaran. Buku pertama Andrew tentang berburu jamur, jamur psikedelik dan membuat referensi untuk jamur medis juga.

Di Fungi Perfecti, Olympia, Washington terdapat kantor Paul Stamets. Di kantor Stamets, tak boleh banyak bicara sebab mulut menyebarkan bakteri, jadi hanya banyak gerakan dan memahami. Saat sedang memulai, bisnis jamur tersebut sangat sulit. Mereka tak punya sumber daya. Mereka memasang iklan di majalah Organic Gardening. Saat itu hanya ada 3 stasiun televisi. Dia menciptakan bisnis ini untuk membeli peralatan untuk laboratoriumnya. Namun luar biasa saat ini mereka mempunyai hampir 100 karyawan.

Koleksi jamurnya ada yang dikenal sebagai reishi/lingzhi, jamur keabadian. Jamur ini sangat kuat. Jamur tersebut merupakan salah satu jamur paling menakjubkan dan menarik yang pernah mereka tanam. Jamur ini tidak hanya membantu kekebalan untuk manusia, tetapi juga lebah.

Stamets menyebutkan bahwa di atas bukit di British Columbia Kanada, mereka punya seperempat bagian properti seluas 64 hektar, dan mereka mempunyai eksperimen mikologi besar. Mereka telah menanam 33.000 pohon, dimana setengahnya dengan fungi mikoriza di akar, dan setengahnya tidak. Saat ini telah memasuki tahun ke-9. Mereka memasukkan lembar kerja excel atau menanam 1.100 pohon untuk membandingkan perawatan. Stamets bisa mendapatkan sejumlah uang dari melisensikan salah satu patennya.

Sumber: Netflix
Sumber: Netflix

Pada saat iklim politik di AS merugikan pecinta lingkungan, mereka membeli tanah di Kanada. Fakta bahwa dia tak menonjol di jalur akademis konvensional adalah bagian dari alasan dia ingin menjelajahi ide yang tak dipikirkan orang lain. Stamets merasa terhormat menemukan beberapa hal yang tak ditemukan orang. Jadi, kini akhirnya dia mempunyai 5 paten pada fungi entomopatogen, fungi yang menginfeksi serangga dan khususnya, rayap.

Masalah terbesar dalam komersialisasi biopestisida dari fungi adalah sifat antispora. Serangga menghindari spora fungi. Yang sangat mencemaskan adalah rayap. Ada sebuah proses dimana apabila rayap pekerja menemukan fungi ini kemudian ia kembali ke sarang, rayap penjaga akan menangkap yang terinfeksi, membawa rayap pekerja ke kuburan, dan memotong kepala pekerja, lalu 2 rayap penjaga bunuh diri. Mereka berusaha melindungi ratu, sarang, dan koloni dari infeksi.

Jadi Stamets menemukan sesuatu yang belum ditulis siapapun dalam literatur ilmiah. Dia menemukan tombol biologis yang menunda sporulasi, lalu serangga itu tak diusir, tetapi mereka sangat tertarik, yang berarti satu menemukan fungi dan yang lain mengikuti. Menurut Stamets, hal itu akhirnya berujung seperti kuda troya.

Fungi yang sama dibawa melewati penjaga, diberikan kepada ratu, yang memberi makan anak, dan seluruh koloni menjadi mumi dengan miselium. Seluruh koloni terinfeksi dan mati. Sifat antispora melindungi rumah kita dari serangan berikutnya. Hal ini merupakan penemuan besar. Sehingga Stamets melanjutkan percobaannya dengan semut kayu, semut api, agas jamur, lalu nyamuk. Saat ini mereka meneliti kutu busuk, dan mereka berhasil.

Paul Stamets membudidayakan banyak galur dan menyiapkan ekstrak alami. Dia menyerahkan sampel ke Program Bioshield Departemen Pertahanan untuk diuji. Ironisnya dia berhutang budi pada Dick Cheney dan George W. Bush. Sebab pada saat itu, sangat penting bagi negara AS untuk membahas dan mengatasi ancaman pandemi flu. Pendanaan mereka menghasilkan beberapa temuan baru, yang masih dikembangkan tim Stamets saat ini.

Miselium memvaksinasi dirinya sendiri terhadap patogen di ekosistem. Kita bisa memanfaatkan ini karena banyak patogen bakteri yang menginfeksi fungi, ternyata juga menginfeksi hewan. Mereka  menemukan molekul baru yang sangat aktif melawan virus cacar, HPV, papilomavirus manusia.

Hutan tua yang dipenuhi jamur kuno adalah waduk ekologis yang dalam dan potensi senyawa yang bisa melawan virus pandemi. Oleh karena itu kita harus menyelamatkan hutan tua sebagai pertahanan nasional.

Andrew Weil (Arizona University, Integrative Medicine) sering merekomendasikan produk jamur kepada pasien, dan dia mengajari dokter lain soal kegunaannya. Jamur memiliki molekul yang tak ditemukan di tempat lain di alam. Beberapa memiliki sifat yang tak biasa, seperti jamur surai singa. Jamur ini adalah jamur dari es yang berbentuk bulat. Rasanya seperti udang lobster saat dimasak.

Akan tetapi seorang peneliti di Jepang dengan nama Kawagishi, menemukan sebuah hal baru sekitar tahun 1993. Dia menemukan jamur ini menstimulasi saraf untuk tumbuh kembali. Dia mengklaim bahwa itu bisa menjadi pengobatan efektif untuk Alzheimer. Karena kebetulan belum punya obat apapun untuk Alzheimer dan itu tak beracun, maka mereka harus mengujinya.

Dari website merahputih.com, disebutkan bahwa dalam rangka mengungkapkan klaim tersebut, dilakukan penelitian yang didanai oleh CNGBio Co., dimana menyatukan tim ilmuwan dari Korea Selatan dan Australia untuk melakukan riset terkait jamur surai singa. Hasilnya ternyata terdapat kabar positif dari riset tersebut yang dipublikasikan di Journal of Neurochemistry.

Dalam film ini, ditunjukkan juga bahwa di Universitas Florida Selatan terdapat penelitian menarik. Tikus dilatih untuk merespons ketakutan terkondisi. Saat ada suara orang yang terkait dengan rasa sakit, hanya mendengarkan suaranya saja, mereka ketakutan. Saat diberi psilosibin, senyawa jamur ajaib, tikus melepaskan ketakutan itu, tikus mengatasi respons terkondisi rasa takut.

Ada juga jamur lain yang memberdayakan sistem imunitas, yang disebut dengan jamur ekor kalkun. Film ini menyebutkan bahwa jamur itu digunakan lebih dari 1.000 tahun. Pada bulan Juni 2009, saat ibu Stamets yang berusia 84 tahun menelponnya dan berkata, “Paul, ada hal serius yang ingin ibu katakan. Payudara ibu yang kanan 5 kali lebih besar daripada yang kiri. Ibu punya 6 kelenjar getah bening yang bengkak seukuran kenari.” Stamets tidak malu mengatakan bahwa dia menangis. Ibunya mengidap kanker payudara stadium 4, tetapi dokter berkata bahwa ibunya sudah terlalu tua untuk terapi radiasi atau mengangkat payudara, tetapi ada penelitian jamur ekor kalkun di sekolah kedokteran Bastyr.

Akhirnya ibunya mengonsumsi Taxol dan Herceptin. Ibunya minum 8 kapsul jamur ekor kalkun dalam sehari, empat di pagi hari, empat di malam hari. Menariknya adalah, saat ini tumor ibunya telah menghilang. Ini merupakan jamur ajaib yang sudah ditulis dalam literatur jamur medis. Seseorang bisa berdebat dengan Stamets soal statistik, tetapi adalah fakta bahwa ibunya masih hidup. Semua dokter yang melihatnya tak percaya dia akan selamat.

Sumber: Netflix
Sumber: Netflix

Selain itu, ada juga jamur agarikon. Agarikon ini dijelaskan pada 65 masehi sebagai elixirium ad longam hitam, ramuan umur panjang.

Pada saat ini, ada orang seperti Tradd Cotter (founder, Mushroom Mountain) yang melanjutkan karya besar Paul, membahas biopestisida. Juga mempelajari cara untuk mendetoksifikasi minyak. Buku jamur pertamanya adalah The Mushroom Cultivate oleh Paul Stamets. Menurut Tradd, siapapun bisa membantu dengan berjalan di hutan dan berkontribusi pada mikologi. Menurutnya, Anda mungkin menemukan spesies yang belum pernah ditemukan. Kita membutuhkan jamur. Kita bisa menjadi komunitas yang menyembuhkan planet ini.

Ada juga yang bernama Peter mcCoy – (founder, Radical Mycology) yang terinspirasi oleh buku Paul Stamets, Mycelium Running, dimana menurutnya pada saat itulah dia menjadi tahu ada lebih banyak jamur daripada makanan. Peter melatih jamur untuk mencerna filter rokok bekas. Bisa dilihat dari video Youtube miliknya dengan tema yang berjudul Radical mycology’s mushroom cultivation for remediation. Menurutnya, siapapun bisa menambah sains dari mengidentifikasi spesies baru sampai mengembangkan remediasi myco yang baru.

Seseorang yang bernama William Padilla-Brown (Founder of Microsymbiotics) menyebutkan bahwa bagi dia, menemukan TED Talks Paul Stamets adalah inspirasi besar. Dia putus sekolah, dia membuat musik rap, dan tak tahu banyak tentang alam, tetapi saat ini dia telah menjadi petani jamur yang sukses dan bahkan masuk ke lab.

Giuliana Furci (Executive Director, Fundacion Fungi di Chile) juga sangat berterima kasih pada Paul Stamets karena telah menunjukkan padanya bahwa tak apa menjadi penggila jamur. Seorang ahli bernama Lory Cariss Ph.D (Department of Plant Pathology, Washington State University) menyebutkan bahwa mereka bahkan tak tahu sebagian besar fungi, karena saking terlalu banyaknya. Mereka menemukan spesies baru setiap hari. Lory menyebutkan bahwa Anda tak perlu ke tempat eksotis untuk menemukannya.

Paul Stamets menjelaskan bahwa, diperkirakan dua pertiga pasokan makanan kita bergantung pada penyerbukan lebah. Kita kehilangan lebah di seluruh dunia dalam kematian yang berbahaya bagi keamanan biologis planet ini. Untuk itulah dia mulai mencari cara untuk menyelamatkan lebah. Dia memperhatikan bahwa dimusim panas, ada konvoi lebah terus menerus dari sarang miseliumnya. Dia akhirnya menyadari bahwa lebah mendapatkan manfaat dari sifat antiviral ekstrak miselium. Jadi dia membiakkan galur paling agresif. Mereka mulai menguji efek dari ekstrak ini untuk membantu lebah bertahan hidup.

Nicholas Naeger Ph.D (Department of Entomology Washington State University) menegaskan bahwa beberapa ekstrak fungi sangat bagus dalam mengurangi tingkat virus di lebah. Jadi, memang ada fungi yang membantu melawan virus didalam serangga.

Ada sekelompok ilmuwan yang mencoba menggunakan jamur untuk menciptakan kelas bahan baru yang benar-benar dapat dikomposkan di akhir hayat benda tersebut. Ada juga saat ini para ilmuwan yang menemukan bahwa pada saat memanaskan kulit jamur portabella hingga 1.093 derajat Celcius, itu bisa menjadi kisi nanoribbon karbon. Sehingga bahan tersebut dapat dipakai untuk baterai karena memungkinkan area permukaan yang baik untuk menyimpan energi.

Ada juga penelitian tentang jamur yang bisa menyaring air.

Film ini menggambarkan dengan sangat bagus dan indah mengenai bagaimana jamur-jamur yang sangat beraneka ragam tersebut tumbuh dari sangat kecil, kemudian berkembang menjadi besar. Produsernya memantau dari kamera, pertumbuhan semua jamur tersebut dengan penuh pengorbanan waktu tentunya. Bagus sekali untuk ditonton film-nya ^_^

Catatan bagus yang diambil dari film ini yakni bahwa jamur adalah organisme yang tak biasa. Mereka penghubung penting antara semua bentuk kehidupan.

Tanaman dan jamur saling membutuhkan satu sama lain untuk tumbuh di komunitas agar bisa berbagi tugas. Jamur punya kapasitas luar biasa untuk mengubah keadaan dengan cepat. Jadi jika bisa bekerja dengan mereka, memahaminya, kita bisa mengubah sesuatu dengan cepat. Kita harus sibuk dan membantu alam melakukan tugasnya (Suzanne Simard, Ph.D. - University of British Columbia).

Tulisan bagian pertama bisa dibaca di link berikut ya https://www.kompasiana.com/sittikinasih/650c2280856e0a08d6425ab2/film-unik-dan-seru-tentang-jamur-pahlawan-bumi-fantastic-fungi-bagian-1

Terima kasih telah membaca, semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun