Mohon tunggu...
stefany adi wahyuningrum
stefany adi wahyuningrum Mohon Tunggu... -

orang biasa yang punya impian menjadi penulis dan sangat mendukung adanya citizen journalism.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat Seorang ibu

3 Februari 2010   16:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:06 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malang, berselimut mendung

Dear nove,

Ketika ibu menulis surat ini, usiamu baru 2 tahun. Ibu akan menyimpan surat ini sampai kelak engkau bisa membacanya sendiri.

Anakku tersayang, betapa tercengangnya ibu melihatmu sudah tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas, lincah, serta jenaka. Disaat usiamu menginjak 2 tahun, ada kekhawatiran di hati ibu, apakah engkau kelak akan ingat bahwa ibu pernah menitipkanmu di semarang, di rumah eyangmu dan jauh dari pelukan ibumu? Apakah kelak engkau akan ingat dan bertanya "mengapa ibu meninggalkan aku disana?", Apakah  kelak engkau kemudian kecewa dan memendam luka dihatimu?

Anakku, ibu tidak pernah bermaksud seperti itu. Dalam hidup ini, ada kalanya kita harus memilih, memilih untuk menjadi lebih baik, memilih untuk menjadi lebih maju, memilih untuk menjadi seseorang yang lebih berguna untuk orang lain, semua itu ada konsekuensinya...dan konsekuensi yang paling sulit adalah memilih  berpisah sementara waktu untuk kemudian bersatu lagi....seperti yang sekarang kita alami.

Dear nove,

Ibu sadar bahwa diusia 2 tahun, engkau sudah akan mempunyai ingatan jangka panjang. Setelah dewasa nanti kelak engkau akan ingat masa kanak-kanakmu yang jauh dari ibu,..engkau akan ingat bahwa kita hanya bertemu sebulan sekali, menghabiskan malam minggu bersama dan kemudian ibu pergi lagi. Anakku pada saat itu ibu tidakmampu menatapmu lama-lama karena ibu tahu ada sinar kecewa terpancar dimata beningmu....oh..Tuhan, ibu berharap sinar kecewa itu jangan sampai melukai hatimu. Tapi ketahuilah nak, bahwa jarak tidak akan memisahkan kita, dihati ibu selalu ada kamu. Disaat malam datang, lihatlah rembulan dan carilah wajah ibu disana, disaat pagi datang hiruplah napas ibu lewat udara pagi yang sejuk, disaat engkau kesepian dengarkanlah suara ibu lewat hatimu,rasakan pelukan ibu lewat angin disekitarmu, dengarkan nyanyian ibumu lewat burung yang berkicau dan air yang mengalir...Anakku ibu tidak akan meninggalkanmu.

Dear nove,

Maafkan ibu karena kita harus berpisah untuk sementara waktu, Tapi ingatlah bahwa itu untuk sementara, dan ibu sangat mencintaimu, ibu selalu menyebut namamu dalam setiap doaku, biarlah engkau selalu dilindungi oleh kuatNya, oleh cintaNya, dan KuasaNya. Engkau akan senatiasa aman dalam naunganNya. Anakku, ingatlah bahwa ibu mencintaimu.........

love and pray,

ibumu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun