Mohon tunggu...
Sitti Hasanah
Sitti Hasanah Mohon Tunggu... Teknisi - LOVE, LIVE AND SOUL

Kupu.kupu di padang illang tak berujung...

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Proses Industri Hulu Migas Versi Abad 21 “Doraemon”

17 Maret 2015   22:32 Diperbarui: 6 Januari 2016   21:32 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Saat membaca tentang proses industri hulu migas yang bertebaran di dunia maya begitu rumit dan susah dalam proses pembuatannya, jadi teringat film “Doraemon dan Nobita” yang memberikan kemudahan dalam mewujudkan impiannya hanya dengan mengandalkan kantong ajaib Doraemon.

Seperti misalnya “Doraemon dan Nobita dinegeri para Binatang” dimana dalam proses industri makanannya semuanya dijalankan dengan super canggih, bayangkan angin dan sinar matahari saja bisa disulap menjadi makanan kesukaan kita, seperti biskuit rasa berger, biskuit rasa pizza dan macam-macam lagi makanan yang kita impikan. Terus dalam proses industrinya tidak membutuhkan tenaga manusia, semua dijalankan secara otomatis oleh mesin dan mesinnya digerakkan dengan tenaga surya yang tidak pernah berhenti menyinari bumi. Dalam istilah ilmiahnya energi matahari adalah energi yang terbarukan yang ketersediaannya sepanjang masa sampai dunia kiamat.

Terus ada juga versi “Doraemon di Negeri Awan” dimana diceritakan bahwa Nobita ingin memiliki kerajaannya sendiri, maka doraemon memiliki ide untuk membangun negeri di atas awan, hanya dengan alat canggih dari “Kantong Ajaib” Doraemon. Kemudian saat membangun istana dan semua bangunan modern serta canggih tersebut hanya dilakukan dalam waktu semalam tanpa perlu capai membuat campuran semen dan pasir, ditinggal tidur semalam saat bangun dikeesokan harinya hoplah…istana dan semua bangunan sudah jadi.

Dalam prosesnya industri hulu migas di dunia nyata melalui beberapa fase pengerjaan, dimulai dengan fase eksplorasi, pengeboran, dan ekploitasi/produksi. Eksplorasi dilakukan dengan survey umum langsung dilapangan, pemetaan keadaan geologi permukaan atas tanah sampai pemetaan bawah tanah, penyiapan administrasi wilayah kerja, dan penyiapan lokasi penambangan.

Kemudian saat wilayah kerja telah siap dilakukan fase pengeboran yaitu proses membuat lubang sumur dengan tujuan akhir eksplorasi/produksi serta pengembangan lainnya, yang dalam prosesnya dilakukkan dalam beberapa tahapan. Tahap awal dilakukan dengan tujuan mengetahui bentuk statigrafi lapisan. Tahapan selanjutnya dilakukan pengeboran dengan tujuan untuk menentukkan batas-batas lapisan dengan pasti. Selanjutnya dilakukan pengeboran dengan tujuan untuk mencari minyak. Setelah diketahui ada minyak maka dilakukkan pengeboran untuk menyelidiki lapisan minyak. Setelah diketahui struktur lapisan minyak, selanjutnya dilakukan pengeboran untuk mengetahui berapa banyak cadangan minyak yang terkandung. Setelah diketahui cadangan minyak layak atau cukup maka dilakukan pengeboran untuk tujuan ekplorasi/produksi.

Dalam proses eksplotasi dan produksinya, tidak langsung otomatis cadangan minyak tersebut dapat langsung digunakan. Setelah proses pengeboran dan penyelesaian sumur dilakukkan, masih diperlukan lagi proses pembangunan sarana pengangkutan, penyimpanan, pengolahan untuk pemisahan dan pemurnian minyak dan gas bumi di lapangan serta kegiatan lain yang mendukung.

Dalam proses ekplorasi sampai eksploitasi tersebut banyak faktor K3LH atau dalam istilah umumnya keselamatan kerja yang perlu diwaspai. Mulai dari binatang buas, gigitan binatang kecil yang berbahaya, resiko penyakit akibat binatang tertentu, keadaan alam yang tidak bersahabat sampai kematian akibat survey lapangan. Belum lagi saat dilakukkan persiapan ekploitasi terjadi kesalahan teknis dapat menyebabkan cacat sampai korban jiwa, mulai dari kebocoran gas/minyak yang memicu kebakaran, bahan kimia yang digunakan tanpa standar keamanan yang ditetapkan sampai dampak lingkungan yang ditimbulkan bisa sampai terjadi polusi atau pemcemaran lingkungan bila tidak terkelola dengan baik.

Pada akhirnya saat proses pengolahan dilakukan pengilangan untuk tujuan permurnian minyak bumi, pemilahan dari bentuk minyak, gas, sampai padatan yang berupa aspal dan bahan jadi lainnya, pengangkutan, penyimpanan baru kemudian barulah dilakukan kegiatan niaga berupa penjualan, pembelian, ekspor dan impor minyak dan gas bumi yang semuanya dilakukan oleh industri hilir migas yang letaknya sangat jauh dari industri hulu migas.

Terbayangkan betapa ribet, lama dan susahnya untuk memasuki tahapan produksi, belum lagi setelah diproduksi mesti diolah lagi dengan berbagai proses yang rumit sebelum dapat digunakan manusia dalam bentuk bahan bakar yang sudah jadi seperti bensin, gasolin, gas, minyak tanah dan lain-lainnya.

Coba saja saat kita melakukkan survey lapangan kita menggunakan alat monitor super canggih Doraemon yang dapat dilakukan dirumah sambil tiduran tinggal pencet tombol sana-sini kemudian keluar cetakan print langsung, letak lokasi minyak yang potensial tanpa perlu blusukkan langsung rimba raya dan rawa-rawa. Tanpa perlu takut bahwa ketersediaan cadangan kurang atau takut biaya awal eksplorasi bakalan raib karena tidak menemukan cadangan yang potensial. Kemudian saat kita sudah menemukan lokasi, tinggal menggunakan “baling-baling bambu” atau ”pintu kemana saja” tanpa perlu capek-capek dan waktu yang lama ngurusin tiket, paspor dan perlengkapan perjalanan lainnya. Saat sampai dilokasi, kita tinggal membangun pabrik pengilangan minyak super canggih dengan hanya menggunakan “kamera ajaib” dan “mesin cetak bangunan jadi” seperti saat membangun “negeri di atas awan”. Kalau kurang besar membangunnya tinggal meggunakan “senter pembesar” yang dalam beberapa menit sudah jadi.

Lalu dalam proses produksinya, si pabrik canggih tersebut tak perlu capek-capek melakukan proses kegiatan industri hulu dan industri hilir secara terpisah. Pokoknya saat pabrik berdiri, hasil akhir yang dihasilkan adalah dalam bentuk bahan yang sudah jadi, siap untuk digunakan. Terbayangkan betapa simpel, mudah dan murahnya kegiatan indutri hulu migas versi “Doraemon”, tinggal menangguk keuntungan sebanyak-banyaknya. Saat cadangan minyak mulai menipis tak perlu repot menunggu ribuan tahun untuk membentuk minyak, tinggal menggunakan alat canggih dari “kantong ajaib” Doraemon untuk membentuk fosil tumbuhan dan hewan yang siap menjadi minyak dan gas bumi. Hah…betapa enaknya bermimpi :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun