MALANG - Mahasiswa program studi Pendidikan Tata Busana Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Sidoasri, Kabupaten Malang. Kegiatan ini berupa pelatihan dengan tema "Pembuatan Sarung Pantai dengan Teknik Colet."
Sebelum melaksanakan pelatihan, mahasiswa terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan Kepala Desa Sidoasri Bapak Andi Ismanto, untuk mendapatkan izin pelaksanaan kegiatan pengabdian tersebut. Setelah mendapatkan persetujuan dari kepala desa, mahasiswa bersama pihak desa kemudian menentukan tanggal pelaksanaan pengabdian.
Kegiatan pengabdian mahasiswa Universitas Negeri Malang di Desa Sidoasri dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 13 Mei 2024 oleh 8 mahasiswa Universitas Negeri Malang diantaranya An Nisa Gema, Hana Tasya, Iren Sanjaya, Jovinka Rizky, Rahma Nisa, Sitti Fathanatul, Syifania Aulia dan Tarisza Febiani.
Acara dimulai dengan pembukaan yang dihadiri oleh Warga desa sidoasri, dosen pembimbing ibu Annisau Nafiah, S. Pd, M. Pd. dan kaprodi Pendidikan tata busana ibu Hapsari Kusumawardani, S. Pd, M. Pd., beserta Kepala Desa Sidoasri, Bapak Andi Ismanto. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan, "Dengan adanya pelatihan ini diharapkan para warga Desa Sidoasri mendapatkan pengalaman dan ilmu baru yang dapat dijadikan peluang usaha untuk ke depannya." ujarnya.
Sambutan tersebut menggambarkan harapan besar terhadap pelatihan pembuatan sarung pantai dengan teknik colet yang diadakan oleh mahasiswa, sehingga dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat desa dalam meningkatkan keterampilan dan perekonomian lokal.
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan tambahan kepada masyarakat Desa Sidoasri dalam pembuatan sarung pantai menggunakan teknik colet, yang merupakan teknik pewarnaan kain dengan cara mencoletkan atau menempelkan warna pada kain.
Sebelum melaksanakan pelatihan, mahasiswa memberikan pengarahan mengenai tahapan-tahapan yang akan dilakukan selama kegiatan. Tahapan tersebut dimulai dengan mencontohkan pengaplikasian proses pencantingan lilin/malam pada kain. Proses pencantingan ini merupakan langkah awal dalam pembuatan motif pada kain dengan menggunakan lilin atau malam sebagai bahan penutup bagian yang tidak akan diwarnai.
Setelah proses pencantingan, tahap berikutnya pewarnaan kain dengan teknik colet. Teknik colet melibatkan pencelupan atau pencolekan warna pada kain yang telah diberi motif dengan lilin. Warna-warna yang digunakan dalam teknik ini bisa bervariasi dan biasanya disesuaikan dengan desain yang diinginkan.
Selanjutnya, kain yang telah diwarnai akan dijemur hingga kering. “Penjemuran ini penting untuk memastikan bahwa warna meresap dengan baik dan lilin/malam tetap pada tempatnya” ujar Hana Tasya.