[caption id="attachment_355575" align="aligncenter" width="415" caption="Pelataran Masjid Kotagede"]
[caption id="attachment_355576" align="aligncenter" width="432" caption="Jendela bilik kuncen makam"]
[caption id="attachment_355577" align="aligncenter" width="432" caption="Ikan raksasa penunggu Sendang Saliran Putri"]
Makam Panembahan Senapati siang itu sepi. Saya singgah di pelataran Masjid Kotagede sebelum menuju makam. Di bangsal sebelum makam, beberapa kuncen leyeh-leyeh sembari mendengarkan berita politik dari radio transistor. Saya enggan masuk makam karena harus berganti kostum khusus. Saya memilih melihat-lihat pemandian putri raja saja. Ternyata di salah satu kolam pemandian, ada ikan sebesar betis orang dewasa. Airnya hijau karena kolam penuh lumut dan ganggang. Saya membayangkan apa iya putri zaman dahulu mandi bareng ikan ini? Atau lantaran kolam ini tak terawat saja? Apa itu ikan keramat? Saya bergidik sekaligus sedih.
[caption id="attachment_355578" align="aligncenter" width="320" caption="Gerbang menuju area makam dan sendang"]
[caption id="attachment_355579" align="aligncenter" width="325" caption="Pintu menuju makam Senapati"]
[caption id="attachment_355580" align="aligncenter" width="320" caption="Gerbang makam Senapati"]
[caption id="attachment_355582" align="aligncenter" width="317" caption="Aksara jawa di monumen depan pasar Kotagede"]
[caption id="attachment_355583" align="aligncenter" width="422" caption="Makam Senapati"]
[caption id="attachment_355584" align="aligncenter" width="432" caption="Bangsal Pengapit Ler di depan makam Senapati"]
[caption id="attachment_355585" align="aligncenter" width="422" caption="Kuncen makam mengaso sambil mendengarkan berita politik dari transistor"]