Perbandingan harga yang demikian dari Distributor yang sekaligus juga menjadi pengecer/retell, otomatis si konsumen akan memilih belanja pada Distributor XA tadi daripada belanja di toko-toko kecil seperti Petshop D&G yang baru buka.Â
Jika harga modal untuk produk KC tadi Rp. 22.500; maka paling tidak si Petshop D&G akan menjual harga KC di kisaran harga Rp. 23.500; s/d Rp.24.000; atau bahkan jika Pengecer ingin mendapatkan untung lebih, mereka akan menjual KC itu seharga Rp.25.000;
Namun perlu diingat dan digaris bawahi, bahwa PERBEDAAN HARGA Rp.500; sekali pun akan DIINGAT oleh si Pembeli/Konsumen. Dan tentu saja, sudah hukum alam bahwa Pembeli/Konsumen akan pergi belanja pada Petshop/Retell dengan harga TERMURAH!
Beberapa bulan usaha Pethop D&G berjalan, boleh dikatakan kami hampir ngos-ngosan untuk mengimbangi Persaingan Harga yang Tidak Sehat, baik antar Pengecer/Petshop yang lainnya dan juga antar harga modal yang berubah-ubah dari Distributor XA dengan Distributor UD, dan Distributor RM misalnya.Â
Tiga hingga enam bulan Petshop D&G berjalan, kami berusaha mengambil untung seminimal mungkin, bahkan untuk beberapa produk hanya mengambil untung di bawah 5% per item.
Jika UMKM pemula seperti kami yang notabene masih harus sewa Toko dan sewa mobil saat akan belanja Toko, untung minimal di bawah 5% itu bisa dikatakan tidak cukup untuk semua biaya operasional Toko/Petshop.Â
Kami bahkan harus gali lobang tutup lobang dan satu ketika hampir terjebak ingin meminjam modal dari Rentenir. Hingga saat ini (Petshop berjalan 11 bulan). Setiap kali akan belanja Toko, dengan penjualan yang masil belum seramai Petshop-Petshop Besar lainnya, dan dengan perbedaan harga modal tadi, maka mau tidak mau kami harus selalu UP modal untuk bisa belanja dan membenahi dan melengkapi berbagai barang dagangan di Toko/Petshop sebagaimana permintaan para pelanggan.
Nah, pasalnya dari mana kami pelaku UMKM dengan modal NOL tadi harus UP modal lagi untuk terus melanjutkan usaha? Â Â Â Â Â Â
Sebagaimana telah saya jabarkan di atas, demi mengimbangi harga eceran di pasaran, mau tidak mau kami harus mengikuti harga eceran di Toko-Toko Besar sementara modal pembelian kami lebih tinggi atau lebih mahal dibanding modal pembelian mereka.Â
Beberapa Toko Besar belanja dengan nominal ratusan juta langsung pada Distributor I yang kami belum tahu dan belum dapatkan informasinya, sementara kami masih harus belanja pada Distributor ke-2 atau bahkan Distributor ke-3 dengan harga berbeda-beda, sehingga sering terjadi dinamika naik-turun harga eceran berbagai jenis barang.
Sebagai pelaku bisnis pemula, tentu saja kami sangat tidak menginginkan terjadinya gejolak harga dan persaingan harga yang tidak sehat ini.