Mohon tunggu...
Pesta Ferdinan Sitohang
Pesta Ferdinan Sitohang Mohon Tunggu... Administrasi - hanya rakyat biasa

masih muda

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Mungkinkah Bahagia di Hari Tua?

23 Februari 2017   12:16 Diperbarui: 23 Februari 2017   12:36 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: www.bpjsketenagakerjaan.go.id

Berakit-rakit ke hulu

Berenang ke tepian

Bersakit-sakit dahulu

Bersenang-senang kemudian

Demikian sebuah peribahasa kuno yang digunakan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Peribahasa ini memiliki makna bahwa untuk memperoleh kesenangan di kemudian hari, maka harus berani bersusah payah bekerja terlebih dahulu. Namun ada juga yang memelesetkan peribahasa ini menjadi sebuah sindiran yaitu

Berakit-rakit ke hulu

Berenang ke tepian

Bersakit dahulu

Senang pun tak datang, malah mati kemudian

Bukan tak beralasan memang pelesetan tersebut, dimana kesusahan demi kesusahan  yang ditempuh tidak menjamin bahwa pada akhirnya juga akan menikmati kesenangan. Sebuah sentilan berdasarkan kenyataan saat ini, dimana beratnya beban hidup tak sebanding dengan pendapatan yang diperoleh. Kualitas hidup menjadi menurun dan kemiskinan dimana-mana.

USIA PRODUKTIF ADALAH MASA KEEMASAN

Mengapa dikatakan USIA PRODUKTIF?

Usia produktif adalah usia dimana setiap orang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa yang diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri ataupun masyarakat. Indonesia menganut batas usia produktif 15 tahun – 64 tahun. Berdasarkan data BPS, proyeksi jumlah penduduk Indonesia berdasarkan sensus kependudukan 2010, pada tahun 2017 Indonesia akan memiliki jumlah populasi penduduk berkisar 261 juta jiwa. Angka ini bertambah sekitar 2.52% dari tahun 2015 yaitu sekitar 255 juta jiwa.

source : www.bps.go.id
source : www.bps.go.id
Ketika setiap orang berada pada masa usia produktif maka dia harus memberdayakan seluruh potensi yang dimiliki guna menggali dan memanfaatkan masa-masa keemasannya secara maksimal. Hanya dengan pemberdayaan seluruh potensi yang ada maka setiap orang bisa secara optimal memetik hasil dari setiap usaha pada masa-masa keemasan. Walaupun memang tidak sedikit juga yang berhasil ketika sudah memasuki usia yang tidak produktif.

PERSIAPAN MASA TUA

Bagaimanapun selama masih hidup di dunia, berarti setiap manusia akan mengalami siklus kehidupan. Ada saat dimana manusia dilahirkan, bertumbuh dan bekerja, memasuki usia lansia dan pada akhirnya meninggal dunia. Seperti diutarakan sebelumnya, selama masih bisa bekerja berarti adalah masa dimana kita juga mempersiapkan segala keperluan untuk hari tua.  

Dengan kemampuan yang semakin terbatas, maka bisa dipastikan bahwa masa tua akan semakin berat untuk dilalui apabila tidak dipersiapkan dari sekarang. Dari segi fisik dan kesehatan, masa tua seharusnya diisi dengan masa-masa istirahat dan tidak bekerja secara berlebihan. Namun hal ini tidak berlaku apabila tidak dipersiapkan secara matang sewaktu masih usia produktif. Olehkarena itu semasa dalam usia produktif maka keharusan bagi kita untuk menjaga kesehatan dan fisik secara berkesinambungan dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan berolahraga secara rutin.

Selama dalam usia produktif beberapa hal berikut bisa diusahakan untuk diperoleh guna untuk menunjang kehidupan di hari tua. Beberapa hal itu antara lain adalah aset dan tabungan. Aset bisa terdiri dari properti, logam mulia ataupun saham. Aset merupakan hal yang lumrah bagi setiap keluarga untuk dimiliki mengingat jangka waktunya yang bisa mencapai puluhan tahun dengan nilai yang bisa semakin bertambah atau setidaknya tetap.

Dari ketiga aset, secara umum sebuah keluarga pastinya memiliki properti dan logam mulia, sedangkan saham masih bersifat di kalangan tertentu. Properti dapat berupa rumah, tanah, mobil, villa dan masih banyak lagi, namun ada keterbatasan dari properti adalah sifatnya yang tidak liquid (kemudahan untuk dikonversi menjadi uang) dan diantaranya memiliki nilai menurun seiring berjalannya waktu. Logam mulia seperti emas, perak, permata juga memiliki sifat yang sama dengan properti, secara nilai memang cenderung menaik sesuai dengan tahun berjalan namun sangat sulit untuk diuangkan ketika dibutuhkan. Sementara saham lebih banyak sebagai sumber keuangan sekunder (sumber keuangan alternatif) yang sifatnya bisa diperdagangkan melalui lembaga-lembaga keuangan tertentu yang sudah ditunjuk dan resmi.

BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)

Pemerintah selaku penyelenggara negara melihat kemungkinan-kemungkinan yang bisa dilakukan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui lembaga-lembaga yang dimiliki, salah satunya Jamsostek (dulu) sebelum pada akhirnya berganti nama menjadi BPJS (Ketenagakerjaan dan Kesehatan) mencoba memberikan layanan baik dari segi kesehatan dan juga ketenagakerjaan. Lewat program-program baru yang sampai menyentuh rakyat kelas bawah.

Mengapa dengan BPJS?

BPJS bisa menjadi pilihan yang harus guna mempersiapkan hari tua yang bahagia. Bagaimana bisa terjadi? Bersama dengan pengusaha melalui perusahaan, pemerintah memberikan ketentuan agar setiap pekerja yang masih aktif untuk ikut dalam program-program yang dimiliki oleh BPJS. Setiap pekerja akan memperoleh keuntungan lewat BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Selain mereka yang bekerja di perusahaan, BPJS juga menyediakan layanan bagi pekerja yang berwirausaha atau yang tidak terikat kepada sebuah perusahaan tertentu.

SKEMA BPJS
SKEMA BPJS
Lantas bagaimana BPJS Ketenagakerjaan khususnya bisa membantu dalam mempersiapkan masa tua yang bahagia tersebut?

Jawaban dari pertanyaan diatas adalah dengan mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan terkhusus program Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun bagi karyawan dan Program Bukan Penerima Upah bagi yang berwirausaha atau pemilik usaha.

Program Jaminan Hari Tua dapat membantu setiap orang yang bekerja guna mendapatkan keuntungan menabung selama bekerja. Selama menabung dengan menggunakan program jaminan hari tua, seluruh akumulasi dana yang di dapat baik itu tabungan maupun pengembangan selanjutnya akan diberikan seluruhnya kepada orang tersebut setelah memasuki usia pensiun (56 tahun) dengan demikian diharapkan setiap individu memiliki dana cadangan yang bisa dipergunakan guna menopang keperluan hidup hingga usia lanjut usia.

source: www.bpjsketenagakerjaan.go.id
source: www.bpjsketenagakerjaan.go.id
Program Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan memiliki umur yang masih seumur jagung. Namun dari program ini diharapkan nantinya setiap pekerja ketika memasuki masa pensiun masih tetap memperoleh uang bulanan sebagai hasil tabungan selama bekerja. Adapun berbagai ketentuan dan persyaratan ditentukan oleh BPJS Ketenagakerjaan.

source: www.bpjsketenagakerjaan.go.id
source: www.bpjsketenagakerjaan.go.id
Dari Aset hingga BPJS Ketenagakerjaan program tertentu, tentunya diperuntukkan guna menunjang kehidupan bahagia di masa tua. Masa tua bahagia adalah dengan memiliki pemasukan sendiri dan tidak menjadi beban bagi anak ataupun generasi muda. Dengan mempersiapkan sedini mungkin terhadap kebahagiaan di masa tua, secara tidak langsung kita juga turut berperan serta dalam mengurangi angka “Dependency ratio”.

Sehinga “MUNGKINKAH BAHAGIA DI HARI TUA?” sudah bisa terjawab “PASTI BISA”

Dengan program BPJS Ketenagakerjaan Jaminan Hari Tua dan Pensiun, kita menyongsong generasi tua yang bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun