Pasar– begitu kita menyebutnya, tempat kita melakukan transaksi jual beli antara penjual dan pembeli. Pasar sudah diturunkan secara turun temurun dari nenek moyang. Setiap bagian di dunia terlebih di Indonesia memiliki nama dan julukan masing-masing pasar. Sebagai contoh adalah pasa rebo, pasar senen, pasar kamis, kalau di daerah toba sumatera utara disebut dengan onan. Di pasar setiap orang akan mencari apa yang dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari dan membelinya. Untuk pedagang, dia akan menjual hasil produksinya, baik hasil pertanian maupun industri.
Dalam perkembangannya pasar berevolusi menjadi mall, dan saat ini pasar digital (E-commerce). Semakin maju teknologi, pasar dikelola secara lebih modern. Di tengah-tengah gempuran pasar-pasar modern, pasar tradisional atau pasar rakyat tetap bertahan dengan berbagai macam kekurangan dan kelebihannya.
GENERASI DIGITAL
Generasi muda yang lahir di perkotaan khususnya, tidak terlalu tertarik dengan apa yang dinamakan dengan pasar rakyat. Kemajuan teknologi memang membantu manusia untuk melakukan pekerjaannya, termasuk juga dalam perihal perdagangan atau transaksi jual beli. Kemudahan untuk mencari informasi, mendapatkan barang-barang pilihan, menawarkan produk/jasa secara online dapat dilakukan dimana saja dan kapanpun. Semua itu dilakukan di ujung jari dengan mempergunakan perangkat smartphone.
Kemajuan merubah pola hidup, pola pikir serta kebiasaan dari generasi muda. Apabila generasi tua lebih memilih untuk ke pasar berbelanja, maka generasi muda lebih memilih untuk belanja secara online. Banyaknya pasar online menyediakan beragam pilihan untuk barang yang sejenis, di dalam pasar online segala barang bisa diperbandingkan harganya secara langsung, dan biasanya pembeli akan memilih barang/jasa yang paling murah sesuai dengan kebutuhannya. Namun dibalik kemudahan yang ditawarkan pasar online, terdapat berbagai macam persoalan yang juga harus dihadapi oleh penyedia pasar online.
ADA APA DENGAN PASAR RAKYAT
Diakui atau tidak, pasar rakyat masih bertahan hingga saat ini, ditengah-tengah derasnya gempuran pasar modern. Namun tidak bisa ditampik juga bahwa pasar rakyat juga mulai mengalami kesulitan dalam menghadapi gempuran-gempuran tersebut. Ditengah-tengah dilema yang dihadapi oleh pasar rakyat, ada beberapa pertanyaan yang layak kita ajukan terhadap keberadaan pasar rakyat itu sendiri, yaitu:
- Apa sebenarnya yang menjadi permasalahan/kekurangan pada pasar rakyat/tradisional?
- Apa juga yang menjadi kelebihan pasar rakyat/tradisional sehingga harus layak dipertahankan baik secara skala lokal maupun nasional?
KEKURANGAN DAN KELEBIHAN PASAR RAKYAT
Sebagai generasi muda, tentunya saya tidak canggung dengan pasar modern dan pasar online, namun lahir di kampung membuat saya juga familiar dengan apa yang dinamakan dengan pasar rakyat. Pembaca yang budiman, ijinkan saya untuk memberikan gambaran mengenai kekurangan dan kelebihan pasar rakyat ini sesuai dengan pengalaman yang saya alami.
KEKURANGAN
Pertanyaan pertama adalah seputar kekurangannya. Kekurangan pasar rakyat yang paling mendasar adalah infrastruktur. Kurangnya perhatian pemerintah terdahulu terhadap pasar rakyat menyebabkan pembangungan dan pengembangan infrastruktur penunjang pasar rakyat tidak berjalan atau bisa dikatakan jalan di tempat. Infrastruktur pasar rakyat bisa dibagi menjadi  empat bagian yaitu toko/lapak, kebersihan, keamanan dan penunjang transaksi.
Toko atau yang lebih dikenal dengan istilah lapak pada pasar rakyat tidak memiliki konsep yang jauh berbeda dari pasar modern (toko di mall). Toko mencerminkan bagaimana si penjual/pedagang mengelola barang/jasa yang dijualnya. Rata-rata semua toko di pasar rakyat tidak memperhatikan faktor kebersihan dan terkesan jorok sekali. Hal ini bisa dikarenakan oleh faktor manusianya yang belum sadar akan kebersihan toko dan barang yang dijual. Banyak toko/lapak yang tidak dikelola secara teratur, toko/lapak dibiarkan secara acak, pedagang dengan bebas membuka lapak barang dagangannya di sepanjang area gang yang diperuntukkan bagi orang berjalan atau bahkan diatas got yang jorok dan bau.
Pasar rakyat dari dahulu memang sangat susah diatur, apalagi masalah kebersihan. Namun apakah semuanya menjadi salah pedagang ? ataukah pembeli ? atau bahkan salah pemerintah. Disini kita tidak akan membahas siapa yang salah. Minimnya sarana kebersihan seperti sanitasi, saluran air, tempat sampah, petugas kebersihan, sirkulasi udara serta tingkat kesadaran akan kebersihan yang masih rendah menyebabkan ‘ JOROK’ melekat dengan pasar rakyat. Bau (keringat,amis), pengab, becek, bau dan kotor menjadi konsekuensi dari minimnya infrastruktur kebersihan.
Setiap hari pasar rakyat pastinya dipenuhi oleh penjual dan pembeli, jangan lupa masih ada mereka-meraka yang datang sebagai pelancong/wisatawan dan ada juga sebagai pencopet/pencuri/penadah atau bahkan bisa ditambahkan juga preman. Pada umumnya pasar rakyat masih jauh dari kata nyaman dari sisi keamanannya. Tidak adanya pos dan petugas keamanan yang berkeliling atau CCTV memberikan keleluasaan bagi mereka-meraka yang ingin berniat jahat untuk melancarkan aksinya di area pasar.
Hal yang keempat adalah penunjang transaksi. Pasar rakyat menganut transaksi tunai atau cash. Ketika transaksi terjadi pembeli akan memberikan sejumlah uang sesuai dengan jumlah belanjaannya dan penjual akan memberikan kembaliannya apabila ada. Bagaimana jika ternyata pembeli kekurangan uang yang dibawa untuk dibelanjakan? Apakah penjual akan menerima transaksi non tunai? Disinilah letak pentingnya mesin-mesin ATM ataupun EDC sebagai sarana penunjang untuk melakukan transaksi.
KELEBIHAN
Ibarat mata uang yang memiliki dua sisi, begitu juga pasar rakyat memiliki kekurangan dan kelebihan. Setelah membahas mengenai kekurangan, sekarang tiba saatnya kita akan mengupas mengenai kelebihannya. Sesuai dengan namanya pasar rakyat, maka kelebihan pertama yang dimiliki oleh pasar rakyat adalah kehidupan sosial, selanjutnya adalah wahana untuk belajar, bagus untuk kesehatan serta tempat refreshing.
Manusia diciptakan sebagai mahluk sosial, yang berarti kita harus berinteraksi dengan sesama. Manusia juga diberikan emosi sebagai alat untuk mengungkapkan dan mengutarakan serta menggambarkan sesuatu keinginan oleh seorang terhadap yang lain. Apa yang menjadi korelasinya? Pasar rakyat menganut sistem interaksi langsung, dimana terjadi interaksi langsung antara penjual dan pembeli. Interaksi ini biasanya dalam kegiatan/proses tawar menawar harga barang/jasa yang diperjualbelikan.Â
Dalam interaksi tawar menawar baik si penjual ataupun pembeli akan menempatkan emosi dalam setiap proses tawar menawar. Hal ini bisa kita dengar dari intonasi kata-kata yang diucapkan. Penekanan demi penekanan setiap kata bertujuan untuk mendapatkan simpati kedua belah pihak sehingga selain barang terjual/terbeli juga tercipta sebuah hubungan emosional antara penjual dan pembeli. Tidak jarang baik penjual ataupun pembeli akan merekam dalam ingatannya setiap yang dianggap unik atau baik/buruk.Â
Apabila terjadi kecocokan antara penjual dan pembeli maka biasanya akan menjadi langganan. Dari proses langganan tersebut bisa terjadi ikatan emosional yang lebih dimana diantara penjual dan pembeli bisa merasakan adanya kondisi yang saling menguntungkan(mutualisme). Hal ini akan mempengaruhi kehidupan sosial kedua belah pihak. Bahkan selain antara penjual dan pembeli, seringkali hubungan emosional yang baik antara sesama penjual tercipta, sehingga sesama penjual lebih memiliki rasa kekeluargaan dalam kehidupan sosialnya.
Kelebihan selanjutnya adalah sebagai wahana untuk belajar. Pasar rakyat sangat tepat bagi mereka yang ingin belajar banyak hal, mulai dari ekonomi, sosial, politik, dsb. Pasar secara umum memang tempat untuk belajar ekonomi, dimana kaitan-kaitan ekonomi seperti jual beli, penentuan harga, hukum permintaan dan penawaran, stok dan masih banyak lagi bisa dipelajari dengan langsung di pasar rakyat. Maka tidak heran kalau siswa-siswa SD, SMP, SMA hingga mahasiswa banyak yang terjun langsung untuk merasakan ataupun melakukan studi dan riset di pasar rakyat. Pasar rakyat juga mendidik kita untuk bisa me-manage uang belanja.Â
Uang belanja yang dianggarkan dan dibawa pada waktu berbelanja di pasar rakyat (cash/tunai) harus bisa membeli seluruh kebutuhan rumah tangga/sehari-hari. Hal inilah yang menyebabkan orangtua jaman dulu bersifat tidak konsumtif tetapi lebih berbelanja sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Inilah yang membedakan orangtua dulu dengan orangtua muda sekarang, dimana orangtua muda sekarang sangat kesulitan untuk mengatur cash flow rumah tangga dan lebih konsumtif (membeli barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan).
Kelebihan selanjutnya adalah pasar rakyat baik bagi kesehatan dan sebagai tempat refreshing. Mungkin pemikiran kita bertolak belakang dari ulasan mengenai kekurangan pasar rakyat yang menyatakan kurang dalam kebersihannya bagaimana bisa menjadi baik bagi kesehatan. Dalam hal ini kita mengambil point of view dari pembeli. Untuk membeli kebutuhannya, orang pasti berangkat dari rumah ke pasar baik dengan berjalan kaki ataupun menggunakan moda transportasi.Â
Apabila kita perhatikan, untuk memperoleh barang yang dibutuhkan, pembeli tidak akan langsung berhenti di suatu toko/lapak baru selesai transaksi. Hal yang terjadi adalah pembeli akan mengitari seluruh area pasar untuk mendapatkan informasi harga barang yang akan dibeli. Setelah memperoleh informasi itu maka dia akan memutuskan di toko mana dia akan membeli barang tersebut tentunya dengan harga yang paling murah (masih ditawar lagi) bahkan seringkali kembali ke toko pertama ia mencari barang tersebut (ini berlaku umumnya untuk ibu-ibu).Â
Bisa kita bayangkan apabila seorang pembeli dapat mengitari seluruh area pasar untuk mencari barang-barang yang akan dibeli tentunya dia tidak perlu lagi melakukan olahraga jalan kaki pagi/sore setiap hari. Cukup dengan pergi ke pasar maka olahraga jalan kaki bisa terlaksana, dan ini baik bagi kesehatan. Di pasar rakyat juga terdapat tempat-tempat nongkrong, seperti tempat untuk minum teh atau kopi, sehingga bisa anggap sebagai tempat menyegarkan pikiran dengan bertemu dan berbincang-bincang dengan orang lain.
PASAR RAKYAT YANG HARUS TERUS BERBENAH DAN SANGAT DIBUTUHKAN
Kekurangan dan kelebihan sudah menjadi hal yang lumrah. Pasar rakyat tidak bisa dipandang hanya dari satu sisi saja. Sebelum digerus oleh jaman, pasar rakyat harus berbenah, kekurangan-kekurangan yang ada harus segera dibenahi. Secara umum pada saat ini kondisi pasar rakyat memang sungguh memprihatinkan perlu adanya tindakan secara nasional untuk tetap melestarikan pasar rakyat.Â
Berkaca pada kelebihan-kelebihan yang dimiliki, bisa menjadi pemacu dan kekuatan bagi pasar rakyat untuk tetap bisa eksis dan bersaing di era yang semakin maju. Teknologi bisa berkembang, namun jangan sampai mengerus status kita manusia sebagai mahluk sosial. Dengan adanya pasar rakyat bisa menjadi sarana generasi-generasi mendatang untuk tetap memiliki rasa sosial dan ikatan emosional dengan orang lain sehingga bisa menjadi generasi yang bisa diandalkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H