Pada tanggal 13 Januari 2015, debat paslon Cagub/Cawagub DKI sukses digelar. Ketiga paslon memaparkan visi dan misi serta program andalannya. Walaupun memang disertai dengan sindir menyindir adalah hal yang biasa. Masyarakat bisa lebih mengenal paslon mana yang akan mereka pilih nantinya pada bulan Februari 2017.
Saya coba mengulas debat tersebut dari sudut pandang yang berbeda. Debat pada tanggal 13 Januari 2017 maupun debat-debat selanjutnya itu bisa kita analogikan sebagai sebuah test/ujian siswa. Ujian tengah semester atau ujian akhir semester sama saja. Pertanyaan dilontarkan dan masing-masing harus menjawab pertanyaan yang diberikan sejelas dan sekena mungkin.
Dari debat tersebut bisa kita lihat 3 tipe jawaban, yang sama dengan 3 tipe siswa di saat menjawab ujian.
Ketiga tipe siswa tersebut:
- Tipe siswa pertama adalah siswa yang menjawab langsung kena sasaran tanpa perlu memperlebar ke kiri dan ke kanan.
- Tipe siswa kedua adalah siswa yang menjawab seluruh pertanyaan apa adanya. Tipe siswa ini biasanya sudah yakin bahwa tidak bisa menjawab dengan tepat apa yang diminta, tetapi akan berusaha menceritakan apa saja yang ada dipikirannya dengan harapan ada yang menyerempet sedikit atau bersinggungan dengan pertanyaan. Sehingga point yang didapat tentunya tidak sempurna , tetapi tidak pula ‘0’.
- Tipe siswa ketiga adalah siswa yang menjawab panjang kali lebar kali tinggi. Dengan kata lain dia akan menjelaskan dari ujung A sampai ujung Z mengenai jawaban yang sebenarnya singkat, padat dan tepat. Tipe-tipe seperti ini lebih disukai oleh banyak Guru pada umumnya (mungkin), dikarenakan jawaban yang panjang mungkin lebih mencerminkan bahwa si murid ini mengerti.
Nah.... anda-anda sekalian, masuk tipe siswa ke berapakah???
Silahkan di jawab masing-masing.
Hahahahahha... Please No Offense
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H