Mohon tunggu...
Siti ZuhrotunNisa
Siti ZuhrotunNisa Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Madrasah Ibtidaiyah teacher education student

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Eksistensialisme

30 April 2020   09:35 Diperbarui: 30 April 2020   09:40 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

A. Pengertian Filsafat Pendidikan Eksistensialisme

Filsafat eksistensialisme yaitu filsafat yang menganggap bahwa keberadaan manusia dengan benda lain tidak sama. Filsafat ini juga memandang gejala yang pangkalnya adalah eksistensi. Eksistensi itu sendiri adalah manusia yang berdiri sendiri dan keluar dari dirinya.

B. Tokoh Filsafat Pendidikan Eksistensialisme

berikut beberapa tokoh filsafat pendidikan eksistensialisme:

1.Jean Paul Satre

Jean mengembangkan filsafat eksistensialisme dengan memperkenalkan sebuah eksistensialisme dari prespektif estetika. Jean beranggapan bahwa eksistensi ada terlebih dahulu dibanding dengan esensi. 

2.Soren Aabye Kierkegaard

Ia adalah bapak eksistensialisme. Ia berbendapat bahwa eksistensi bukan suatu yang statis atau tetap melainkan senantiasa menjadi, manusia bergerak dari suatu kemungkinan untuk menjadi kenyataan, suatu cita-cita menuju kenyaatan hidup.Jadi Manusia harus mempunyai suatu keberanian untuk mewujudkan kemungkinan menjadi suatu kenyaatan yang nyata. 

3.Marten Heidegger

Pemikirannya sangat ekstrim, tertata secara sistematis.menurutnya adanya keberadaan itu terletak pada eksistensi. Adanya manusia berhubungan dengan manifiesta potensi manusia sebagai kemungkinan-kemungkinan eksistensi manusia yang tidak pernah selesai,dan terikat atau menyatu dengan keberadaan benda-benda yang mengelilinginya.

4.Karl Jasper

Menurutnya persoalan filsafat yang paling penting adalah bagaimana menangkap ada atau berada dalam eksistensi sendiri. Dengan begitu kita harus menganalisa apa yang disebut dengan situasi. Dalam sebuat situasi secara ekaistensialisme kita akan menemukan dirikita sendiri,dan eksistensi disini merupakan sebuah perbiatan atau tindakan, pemilihan dan sebuah kebebasan. Kita akan mengetahui eksistensi dirikita jika kita sadar melakukan suatu perbuatan dengan kita lakukan sendiri.

Implimikasinya dalam dunia pendidikan yaitu berupa: Tujuan pendidikan, peran pendidik, peserta difik, kurikulum metode, Evaluasi dan proses belajar mengajar. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun