Mohon tunggu...
Siti ZuhrotunNisa
Siti ZuhrotunNisa Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Madrasah Ibtidaiyah teacher education student

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Realisme

9 April 2020   09:25 Diperbarui: 9 April 2020   09:35 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Pengertian Filsafat Pendidikan Realisme

Hakekat realitas adalah fisik dan ruh yang bersifat dualistis(fisik dan rohani).Aliran ini beranggapan bahwa apa yang di tangkap oleh paanca indera dan yang konsepnya ada pada budi itu memang nyata adanya(riil).

Dalam dunia pendidikan aliran ini berpandangan bahwa ada subyek yang mengetahui tentang manusia dan alam. Aliran ini bisa dikatakan sebagai perpaduan antara aliran filsafat naterialisme dan aliran filsafat idealisme. 

Bentuk-bentuk Realisme,yaitu: 1.Realisme extrem atau primitif 2.Realisme akal sehat. 

Konsep pendidikan realisme, yaitu: 1.Tujuan pendidikan 2.Prinsip-prinsip pendidikan 3.Kurikulum 4.Peranan pendidik dan peserta didik. 

B. Tokoh Pemikiran Filsafat Pendidikan Realisme

Berikut beberapa tokoh dan pemikirannya dalam filsafat pendidikan realisme:

1.Aristoteles(384-322 SM)  aristoteles berpendapat bahwa realitas yang obyektif tidak hanya tertangkap dengan pengertian,tetqpi juga bertepatan dengan dasar-dasar metafisika dan logika yang tinggi. 

2.Francis Bacon(1210-1292 M)  francis bacon berpendapat bahwa ilmu yang benar, yaitu yang telah terakumulasi antara fikiran dan kenyataan lalu diperkuat oleh sentuhan indrawi. Bqginya pengalaman merupakan sumber pengetahuan sejati. 

3.John Locke(1632-1704 M)  Filsafat john locke merupakan filsafat anti metafisika.John Locke berpendapat bahwa pengetahuan berasal dari pengalaman.Namun,apa yang kita ketahui melalui pengalaman hal itu bukanlah obyek atau benda yang mau kita ketahui sendiri,hal itu hanya merupakan kesan-kesan pada panca indra kita. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun