Faktor yang Memengaruhi Kesehatan Mental Mahasiswa
Mahasiswa umumnya memiliki tingkat stress yang cukup tinggi, hal ini disebabkan oleh berbagai faktor baik secara internal maupun eksternal. Beberapa faktor tersebut diantaranya:
1. Ekspektasi tinggi terhadap prestasi akademik
Tidak jarang bagi mahasiswa untuk mengkhawatirkan masa depan mereka, dan menyadari bahwa prestasi akademik menjadi salah satu tolak ukur yang berdampak pada masa depan mereka. Selain itu ekspektasi orang-orang disekitarnya juga sangat memengaruhi mental, karena baik secara sadar maupun tidak sadar ekspektasi dan harapan tersebut menjadi tekanan mental, namun tidak jarang juga ekspektasi tersebut malah menjadi pacuan bagi mahasiswa.
2. Beban akademik yang tinggi
Beban akademik ini biasanya meliputi tuntutan untuk menyelesaikan studi tepat waktu. Selain itu mahasiswa juga dibebani oleh banyaknya tugas, baik yang secara individu maupun kelompok. Mereka juga biasanya dituntut untuk aktif di masyarakat dan organisasi. Hal ini menyebabkan mahasiswa sering menyelesaikan semua tugasnya dalam waktu singkat, akibatnya mereka memiliki gaya hidup yang buruk dan meningkatkan stress.
3. Lingkungan sosial yang tidak mendukung
Kualitas lingkungan juga menjadi perhatian khusus. Lingkungan dapat menjadi sumber utama yang memengaruhi kesehatan mental. Lingkungan sosial yang buruk dapat meningkatkan stress begitu pula sebaliknya lingkungan sosial yang sehat dapat menjadi support mental yang baik pula bagi mahasiswa.
Dari fakor-faktor yang telah disebutkan maka dapat kita lihat bahwa segala sesuatu yang memengaruhi kesehatan mental mahasiswa dapat bersumber dari lingkungan sosialnya. Tidak dapat dipungkiri banyak kasus tentang kesehatan mental yang melibatkan mahasiswa bersumber dari lingkungan sosialnya.
Seperti kasus pembullyan yang terjadi baru-baru ini, selain itu lingkungan akademik yang tidak sehat baik dari dosen maupun kebijakan yang dibuat dapat menjadi tekanan dan meningkatkan stress mahasiswa.
Namun sayangnya hal ini masih banyak yang belum terungkap dan ironisnya malah menjadi budaya di lingkungan perguruan tinggi. Oleh sebab itu sebaiknya kita melakukan pencegahan dan penanganan yang tepat dalam menghadapi situasi tersebut.