Mohon tunggu...
siti wahyuningsih
siti wahyuningsih Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 5 Simpenan Satu Atap

Bismillah, menjadi guru yang lebih baik dan profesional

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rangkuman Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

11 Agustus 2024   07:04 Diperbarui: 11 Agustus 2024   07:13 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

3.1.a.8.1 Blog rangkuman Koneksi Antarmateri - Modul 3.1

1. Bagaimana Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin ?

Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangunkarsa, Tut Wuri handayani memiliki arti dan makna mendalam yang dapat kita jadikan landasan dalam setiap pengambilan keputusan untuk menuntun peserta didik sesuai dengan kodratnya, yaitu keputusan yang selalu berpihak kepada peserta didik. Guru sebagai pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan seharusnya:

  • memberikan teladan dan contoh baik dalam membuat keputusan yang bijak,menjadi teladan yang patut ditiru oleh seluruh peserta didik dan warga sekolah (Ing Ngarso Sung Tulodo).
  • Mampu menciptakan rangsangan terciptanya ide atau gagasan yang lebih baik, memberdayakan dan membangun kerukunan dengan seluruh warga sekolah , menyemangati, membuat orang lain memiliki kekuatan demi memperbaiki kualitas diri mereka agar keluar dari jona nyaman dan bergerak menjadi lebih baik (Ing Madya Mangun Karsa)
  • mampu memberikan motivasi dan dukunkang, mempengaruhi dan mendorong semangat meningkatkan kualits agar peserta didik selalu menjadi lebih baik(Tut Wuri Handayani)

2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri akan menentukan cara pandang Guru sebagai pendidik terhadap menyelesaikan  situasi atau masalah yang dihadapi. Seorang guru harus memiliki nilai-nilai positif yang mampu menciptakan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, serta berpihak pada peserta didik . Nilai-nilai tersebut akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan sesuai dengan situasi yang dihadapi dengan mempertimbangkan 3 prinsip dalam pengambilan keputusan.

3. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.

Pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil dengan pengajaran memerdekakan peserta didik kita adalah terciptanya Merdeka belajar. Dengan merdeka belajar, peserta didik bebas mencapai kesuksesan, kebahagiaan sesuai minat dan potensinya tanpa adanya paksaan dan tekanan dari pihak manapun. Dalam materi pengambilan keputusan yang dipelajari memiliki hubungan erat dengan kegiatan coaching (bimbingan) pada modul sebelumnya. Pada proses coaching kita membentu coachee dalam menentukan atau mengambil keputusan sedangkan pada modul ini kita merefleksikan apakah keputusan yang kita ambil dapat dipertanggungjawabkan , menjadi win-win solution ataukah justru akan menimbulkan masalah baru di kemudian hari. Dalam pembelajaran pengambilan keputusan ini kita diberikan panduan tentang 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengujiaan keputusan yang kita akan ambil.

4. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Keberadaan seorang pendidik harus mampu menstimulus terciptaanya ide dan inovasi dalam proses pembelajaran yang berlangsung, tidak menutup kemungkinan akan terjadi timbulnya permasalahan dilema bagi peserta didik maupun guru, maka penting sekali saat kondisi tersebut terjadi, penerapan paradigam dilema etika dilakukan sehingga solusi yang dipilih dalam menyelesaikan masalah tidak beresiko serta putusan yang diambil dapat diterima dan didukung oleh semua pihak. Masalah yang terkait dilema etika akan diselesaikan dengan kepala dingin dan hati yang tenang, sehingga pengambilan keputusan dapat berjalan sesuai dengan langkah yang sistematis.

5. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika dapat melatih ketajaman dan ketepatan dalam pengambilan keputusan yang akan diambil oleh seorang pemimpin pendidikan, sehingga dapat dengan jelas membedakan antara dilema etika ataukah bujukan moral. Seorang pendidik ketika dihadapkan dengan kasus-kasus harus fokus terhadap masalah moral dan etika, baik secara sadar atau pun tidak akan terpengaruh oleh nilai-nilai yang dianutnya. Keputusan yang diambil akan semakin akurat dan menjadi keputusan yang dapat mengakomodir kebutuhan peserta didik dan menciptakan keselamatan dan kebahagian semua pihak berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan kebajikan jika nilai-nilai yang dianutnya adalah nilai-nilai yang bersifat positif berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi kebaikan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun