Mohon tunggu...
Siti Wahidah
Siti Wahidah Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Informatika di Universitas Nusa Putra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menggapai Cahaya dalam Kegelapan

12 Juli 2023   07:06 Diperbarui: 12 Juli 2023   07:08 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah kota kecil yang tenang, tinggalah  seorang pria bernama Adrian. Dia adalah seorang introvert dengan ketakutan sosial yang ekstrim. Adrian merasa gelisah dan ketakutan ketika berada di tempat yang ramai, dan dia suka menghabiskan energinya dan waktunya di kamar kecilnya.

Adrian jarang keluar, kecuali untuk  kebutuhan yang sangat penting. Setiap kali dia berhadapan dengan orang-orang, denyut jantungnya cepat dan dia berkeringat dingin. Setiap upaya untuk bersosialisasi berakhir dengan hiruk-pikuk dan kekacauan.

Namun, dalam pengekangan tunggalnya, Adrian memiliki satu energi yang menguras tenaga di hatinya: menulis. Di kamarnya yang penuh dengan buku dan pulpen, Adrian membuat kata-kata indah yang dibangkitkan oleh kehidupan kreatifnya. Karya-karyanya berubah menjadi jendela yang membuka dunia lain baginya.

Pada suatu hari, ketika Adrian sedang menikmati momen kesendirian dan menulis di meja kecilnya, dia mendengar suara lembut di belakang pintu masuk. Jantungnya berdegup kencang, namun ketertarikan mengalahkan rasa takutnya. Dia membuka pintu secara bertahap dan menemukan seorang wanita muda berdiri di luar rumahnya.

"Nona muda, apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Adrian dengan suara gemetar.

Wanita muda itu menyeringai lembut. "Aku melihatmu menulis dari jendelaku. Aku senang melihatmu begitu bersemangat. Aku juga suka menulis."

Adrian kagum, tapi juga merasa terhubung dengan kehadiran gadis itu. Mereka mulai berbicara, terlepas dari kegelisahan Adrian. Wanita muda, bernama Lily, memberikan secercah kesenangan dalam kehidupannya yang praktis membosankan.

Keduanya mulai bertukar cerita dan menemukan kesamaan untuk ketertarikan terbesar mereka di bidang penulisan. Adrian menyampaikan kisah singkatnya kepada Lily, dan dia sangat menghargainya. Wanita muda itu memberinya bantuan yang dia harapkan untuk melawan ketakutan sosialnya.

Dengan arahan Lily, Adrian mulai berangkat dari rumah dan menunjukkan komposisinya ke seluruh dunia. Dia menghadiri pertemuan kelompok jurnalis lokal, yang awalnya membuatnya takut, tetapi kemudian menjadi sumber motivasi dan dukungan.

Waktu berlalu, dan Adrian berkembang semakin pasti. Dia umumnya tidak terjebak dalam ketakutan dan isolasi. Dia menemukan teman sejati di antara para penulis, yang mengakui dan menghargai dia apa adanya.

Dalam perjalanannya sebagai penulis esai, Adrian mengarang cerita tentang proses hidupnya sendiri. Ceritanya telah menghidupkan banyak orang, termasuk orang-orang yang juga merasa terperangkap dalam kabut ketakutan sosial.

"Menggapai Cahaya Dalam Kegelapan " adalah judul cerita yang dibuatnya. Kisahnya telah berubah menjadi gambaran harapan bagi para penyendiri atau introvert dan orang-orang yang berjuang melawan rasa takut sosial mereka. Adrian melihat hal yang sangat penting dalam hidupnya dan menunjukkan bahwa cahaya selalu ada di balik kegelapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun