Mohon tunggu...
siti umiati
siti umiati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa UIN Raden Mas Said aktif pendidikan agama islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dampak Artificial Intelligencem (AI) Dalam Kehidupan Menurut Pandangan Hadis

13 Desember 2024   05:40 Diperbarui: 13 Desember 2024   05:40 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AI (Artificial Intelligence) 

AI juga memiliki kemampuan untuk mengambil alih tugas manusia dalam industri transportasi, terutama dengan keberadaan mobil tanpa pengemudi. Teknologi ini memungkinkan kendaraan untuk berkendara sendiri tanpa memerlukan sopir, yang saat ini sedang diuji oleh perusahaan-perusahaan seperti Tesla dan Waymo. Contohnya, Kendaraan yang bisa beroperasi secara mandiri tanpa sopir, mengurangi kebutuhan akan pengemudi taksi, truk, dan kurir barang. Dampaknya, Posisi sopir, pengemudi truck, dan pengantar barang bisa menjadi terancam karena sistem otomatis yang lebih efisien dan ekonomis.

Di balik manfaat dari AI, ada juga kemungkinan penyalahgunaan oleh individu atau kelompok yang tidak bertanggung jawab. Salah satu bentuk penyalahgunaan yang semakin mengkhawatirkan adalah penyebaran informasi palsu dan ancaman terhadap data pribadi. Informasi palsu adalah konten yang sengaja dibuat untuk menipu atau mempengaruhi orang. Dengan adanya media sosial dan platform digital, informasi palsu dapat menyebar dengan sangat cepat kepada banyak orang, bahkan hanya dalam hitungan detik melalui aplikasi seperti WhatsApp, Facebook, Twitter, dan Instagram. Contohnya seperti, Informasi palsu terkait kesehatan, menyebarkan berita yang salah mengenai obat atau vaksin yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat. Dampaknya, Informasi palsu dapat menimbulkan kebingungan, ketakutan, dan kepanikan di kalangan masyarakat.

Teknologi membuat pengumpulan data pribadi menjadi lebih mudah, seperti nama, alamat, nomor telepon, atau informasi keuangan. Namun, juga memberikan kesempatan bagi pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mencuri atau menyalahgunakannya. Contohnya seperti, Peretas dapat mengakses sistem pribadi atau perusahaan untuk mencuri informasi pribadi seperti rincian kartu kredit, email, atau akun media sosial. Dampaknya, Seseorang bisa kehilangan kontrol atas informasi pribadi mereka, yang dapat disalahgunakan oleh orang lain.

Agar teknologi tetap memberikan hasil yang positif, diperlukan usaha untuk mencegah dan menangani penyalahgunaan teknologi. Masyarakat perlu diajari cara untuk dengan cermat mengevaluasi informasi, termasuk cara mengetahui apakah informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Dan menjelaskan pemanfaatan teknologi keamanan seperti enkripsi dan perlindungan data yang lebih baik dapat membantu menjaga data pribadi dari ancaman peretasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun