Dulu setiap pagi sebelum aku dan adik-adikku berangkat sekolah ibuku selalu menyiapkan sarapan, beliau bilang supaya semangat belajarnya kalau perut tidak lapar dan ibu tidak risih kalau mau jajan walaupun ibu tidak tahu proses pengolahan dan bahan-bahan yang digunakan dalam jajanan itu.
Untuk makan sore atau makan malam aku dan adikku sering dilibatkan walaupun cuma nyisir bawang merah, ikut ngulek bumbu atau mencuci bahan- bahan untuk dimasak. Senang bukan main karena diwaktu itu aku dan adik  bisa saling tukar cerita pengalaman di sekolah baik suka atau duka, kalau ada kejadian lucu  di kelas, kami ulang lagi sampai seperti sedang akting dan kami tertawa bersama , ibu ternyata menjadi pendengar setia terbukti ibu kadang menyela memberikan amanat harus bisa membedakan mana humor  dan mana ngeledekin orang.  Di dapur kadang menjadi tempat praktek matematika, ibu mengajarkan memotong bahan yang berbentuk persegi atau bulat tanpa bantuan rumus matematika hanya dengan naluri saja  bisa memotong  yang hasilnya bisa  sama.  Keakraban di dapur sampai kini masih terkenang dalam ingatan dan mencoba ku praktekkan sesudah berkeluarga. Sambil memasak ibu sering memberikan nasehat yang kami tidak merasa digurui atau dihakimi
Ibu juga sering mengamanatkan pada anak- anaknya untuk bisa masak, bisa mengolah makanan karena kita akan menjadi orang kreatif untuk bisa menyajikan hidangan yang tidak membosankan, malah dikangeni dan yang terpenting akan mengurangi pengeluaran "domestik".
Hal lain yang lebih luar biasa dari racikan bumbu - bumbu yang sering ibu ajarkan mencerminkan adanya  harmoni, keseimbangan dan kreatifitas dalam kehidupan. Bumbu bukan hanya elemen yang memberi rasa pada makanan, tetapi mencerminkan bagaimana elemen kecil dalam hidup jika dipadukan dengan tepat akan menciptakan sesuatu yang luar biasa.
1. Keseimbangan
Setiap bumbu memiliki rasa unik, asam, manis, asin, pahit, pedas, jika dipadukan dengan takaran yang pas, bumbu menciptakan rasa yang seimbang.
Begitupun dalam hidup keseimbangan antara berbagai aspek, seperti bekerja dengan istirahat, kesenangan dan tanggungjawab atau memberi dan menerima adalah kunci bahagia.
2. Keberagaman
Bumbu datang dari berbagai daerah dengan karakteristik yang berbeda. Meski beragam, bisa menyatu menjadi satu kesatuan rasa.
3. Kreativitas
Cara menggunakan bumbu seting kali mencerminkan kreativitas seorang koki. Bumbu yang sama bisa menghasilkan rasa yang berbeda tergantung cara penggunaannya.
Hidup sangat membutuhkan kreativitas
4. Kesabaran dan proses
Bumbu tidak bisa bekerja sendirian, membutuhkan suhu, waktu dan proses yang tepat untuk mengeluarkan yang terbaik
Keberhasilan tidak terjadi secara instan, semuanya butuh proses, jesabaran dan dedikasi.
5. Penyedap kehidupan
Bumbu adalah elemen kecil yang membuat makansan terasa ni'mat, tanpa bumbu makanan menjadi hambar
Hal - hal kecil didalam hidup seperti senyuman, kebaikan atau momen sederhana adalah "bumbu" yang membuat hidup semakin bermakna.
Selamat Hari Ibu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H