Detik jam didinding berlalu begitu cepat
Tak terasa lama hadirmu
Begitu datang hujjah padamu
Kau tak lantang menantangÂ
Kau sambut dia penuh senyuman
Bilik ruang terasa pengap
Kala tertinggalkan risau penuh harap
Bersama riuh suara dan senyuman
Yang kerap kali terlintas hangat
Kini tiap detik terasa sangatÂ
Kala bayang - bayang melintas hebat
Dalam arah tak tersemat
Seindah senyumanmuÂ
Bocah kecilku dikala itu
Kini jauh 'tuk bersiap memeras madu
Penuh rindu akan ilmu
Walau hari penuh kelabu
Ahh,, itu tak berarti untukmu
Yang ada hanya tawa riuhÂ
Menggapai Ridlo orangtua dan guru
Padamu kugantungkan harapan qalbu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H