Mohon tunggu...
sitithahirah
sitithahirah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peran Kimia dalam Peningkatan Hasil Pertanian Melalui Penggunaan Peptisida

4 Desember 2024   19:15 Diperbarui: 4 Desember 2024   19:21 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pertanian  merupakan  kegiatan  yang  memanfaatkan  lahan  untuk  menghasilkan  bahan pangan.   Penggunaan   bahan   kimia   sangat   membantu   petani   dalam   mengelola   lahan pertaniannya. Efektivitas  pestisida  merupakan  hasil  dari  perakitan  3D  yang  tepat  dari kelompok-kelompok struktur kimia bahan aktif tertentu. Jika beberapa senyawa dari kelompok kimia  tertentu  diketahui  telah  ber  khasiat,  maka  bahan  tersebut  bisa  dijadikan  bahan  dasar untuk target molekul biokimia tertentu misalnya protein dari hama. Kelompok set ini disebut toxophor,  toxicophor-toxicopor  ini  dijelaskan  dalam  unit,  unit  ini  ditandai  dengan  shading.

Pestisida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk membunuh hama, baik insekta, jamur maupun gulma. Pestisida telah secara luas digunakan untuk tujuan memberantas hama dan penyakit tanaman dalam bidang pertanian. Pestisida juga digunakan dirumah tangga untuk memberantas  nyamuk,  kecoa  dan  berbagai  serangga  penganggu  lainnya.  Dilain  pihak pestisida ini secara nyata banyak menimbulkan keracunan pada orang.

Ilmu kimia adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang suatu komposisi, struktur, dan sifat  yang  ada  pada  zat serta  perubahannya.  Perkembangan  ilmu  kimia  bisa  dilacak  sejak zaman kuno, meski tidak semaju pada masa kontemporer.Di bidang pertanian, sebagai contoh, pemanfaatan  ilmu  kimia  dalam  pembuatan  pelbagai  macam  pupuk  dan  pestisida  lazim dilakukan di semua negara. Penelitian tentang kondisi tanah yang bisa menunjang kemajuan pertanian juga termasuk bagian dari contoh peran ilmu kimia dalam bidang pertanian. Konsep pengendalian hama yang sejak semula banyak berdasar pada pengetahuan biologi dan ekologi semakin ditinggalkan dan diubah menjadi konsep pengendalian hama yang bertumpukan pada penggunaan pestisida.

Hal  ini  disebabkan  karena  pada  permulaannya  pestisida  menunjukkan  hasil  yang mengagumkan dalam efektifitas dan efisiensinya mengendalikan hama dibandingkan metode-metode pengendalian sebelumnya. Pestisida ternyata sangat efektif, praktis dan mendatangkan keuntungan  ekonomi  yang  besar  bagi petani. Semakin  banyak  pestisida  digunakan  semakin baik karena produksi pertanian menjadi semakin tinggi.

Penggunaan  Pestisida  sebagai  salah  satu  bahan  kimia  untuk  pencemaran  ke  dalam lingkungan baik melalui udara, air maupun tanah dapat berakibat langsung terhadap komunitas hewan,  tumbuhan  terlebih  manusia.  Pestisida  yang  masuk ke  dalam  lingkungan  melalui beberapa proses baik pada tataran permukaan tanah maupun bawah permukaan tanah. Masuk ke dalam tanah berjalan melalui pola biotransformasi dan bioakumulasi oleh tanaman, proses reabsorbsi oleh akar serta masuk langsung pestisidamelalui infiltrasi aliran tanah. Gejala ini akan mempengaruhi kandungan bahan pada sistem air tanah hingga proses pencucian zat pada tahap  penguraian  baik  secara  biologis  maupun  kimiawi  di  dalam  tanah. Proses  pencucian (leaching) bahan-bahan kimiawi tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas air tanah baik  setempat  dan  maupun  secara  region  dengan  berkelanjutan.  Apabila  proses  pemurnian unsur-unsur   residu   pestisida   berjalan   dengan   baik   dan   tervalidasi   hingga   aman   pada wadahwadah penampungan air tanah, misal sumber mata air, sumur resapan dan sumur gali untuk kemudian dikonsumsi oleh penduduk, maka fenomena pestisida ke dalam lingkungan bisa dikatakan aman.

Peptisida, yang merupakan salah satu jenis pestisida berbasis senyawa peptida, memiliki peran penting dalam meningkatkan hasil pertanian dengan cara mengendalikan organisme pengganggu tanaman seperti hama, penyakit, dan gulma. Penggunaan peptisida dapat meningkatkan efisiensi dalam melindungi tanaman dari kerusakan yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian.

Namun, penting untuk menggunakan peptisida secara bijaksana dan tepat dosis agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, kesehatan manusia, dan organisme non-target. Penggunaan peptisida yang berlebihan atau tidak terkontrol dapat menyebabkan resistensi hama, kerusakan ekosistem, dan pencemaran tanah serta air. Oleh karena itu, riset dan pengembangan lebih lanjut tentang peptisida yang ramah lingkungan dan teknik aplikasi yang tepat sangat diperlukan untuk memastikan keberlanjutan dalam pertanian.

Dengan demikian, peran kimia dalam bentuk peptisida dapat memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan hasil pertanian, namun harus diimbangi dengan pengelolaan yang hati-hati agar manfaatnya dapat maksimal tanpa menimbulkan efek samping yang merugikan.

Pertanian adalah suatu jenis kegiatan produksi yang berlandaskan pada proses pertumbuhan dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Pembangunan pertanian di Indonesia diarahkan untuk memenuhi tujuan yang ingin dicapai, yaitu mencapai kesejahteraan masyarakat pertanian secara lebih merata (Tohariah & ayu, 2022).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun