Ya Allah
Aku berdoa sejak dulu untuk bisa mendapatkan sosok yang bisa melindungi ku
Ku sampingkan ego dan sifat superior ku
Aku setia menadahkan kedua tangan di lima waktu-Mu, bahkan beberapa kali di luar itu
Ya Allah
Aku hanya ingin rasa kepercayaan menghapiri ku
Menemukan seseorangg yang bisa ku percaya, dan merasakan nikmat itu
Aku mencoba menjalankan sunatullah-Mu
Menumbuhkan sedikit demi sedikit kepercayaan
Walau tertatih, menabrak pahitnya segala kejadian kelam
Ku coba bangkit kembali
Tapi kembali dijatuhkan Ya Allah
Ya Allah, Engkau ciptakan manusia dengan sifatnya beragam
Tapi manusia sendiri mempersempit dengan adanya label cemara dan terpuruk
Apakah aku pantas menerima ini?
Segala pahit dan getirnya setiap waktu?
Ya Allah, aku hanya ingin bertanya.Â
Kenapa pada aku?
Ya semua ini, bukan hanya ini tapi itu, yang kemarin dan yang lalu
Sekuat itukah aku di mata-Mu Ya Allah?
Hingga sebesar, seberat, sepahit, dan sesak ini Ya Allah
Ya Allah, walau begitu aku tak pernah mendengar mulut ini mengeluh
Tapi untuk detik ini, izinkan aku untuk mengeluh
Rasanya sudah lelah dan sesak sekaliÂ
...
Ya Allah, aku adalah putri pertama dari mulianya orangtua ku
Mereka banyak menaruh mimpi dan asa pada ku
Aku ingin mereka tersenyum, tanpa harus mengetahui lara ku ini
Tolong jaga aku untuk merekaÂ
Ya Allah, aku adalah kaka dari dua adik ku yang lucu
Mereka masih membutuhkan kuÂ
Aku ingin mereka tumbuh besar menjadi insan yang bisa menjalankan amanah dalam pembangunan masyarakat ini
Tolong jaga aku untuk mereka jugaÂ
Ya Allah, aku adalah SDM yang dibutuhkan untuk pembangunan masyarakat
Aku ingin melihat keseimbangan dari banyaknya masyarakat
Aku ingin melihat majunya peradaban
Tolong jaga aku untuk mereka juga
DAN BIARKAN AKU MERASAKAN NIKMAT ITUÂ Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H