Sering kali kita mendengar para matematikawan negara Barat seperti Leonardo Pisano Bigollo yang memperkenalkan Seri Fibonacci, Phytaghoras penemu Teorema Phytaghoras, John Napier penemu Logaritma, dan ilmuan lainnya.
Nah, sebenarnya banyak juga loh matematikawan yang berasal dari negara Timur, bahkan tak jarang mereka menjadi pelopor teori pada temuan tersebut. Mau tau siapa aja mereka dan berperan dalam hal apa saja?? Yuk baca tulisan ini sampai selesai. Nah inilah 3 matematikawan muslim yang akan dibahas :
1. Abu Al-Wafa al-Buzjani
Pada abad ke 10 M di era keemasan peradaban Islam, ada matematikawan muslim fenomenal yang tidak kalah hebat dengan al-Khawarijmi yaitu Abu Al-Wafa Muhammad Ibn Muhammad Ibn Yahya Ibn Ismail Ibn Abbas al-Buzjani. Beliau lahir di Khurasan (Iran) tepatnya al-Buzjani pada tanggal 10 Juni 940/328 H dan wafat pada 15 Juli 998 di kota Baghdad Irak. Berguru ilmu matematika pada pamannya yaitu Abu Umar al- Maghazli dan Abu Abdullah Muhammad Ibn Ataba. Sedangkan beliau belajar ilmu geometri  dari Abu Yahya al-Marudi dan Abu al Ala Ibn Karnib (Miftasha 2018).
Abu Al-Wafa dalam bidang matematika khususnya trigonometri (trigonon : tiga sudut dan metro : mengukur). Trigonometri merupakan salah satu  cabang matematika yang membahas terkait sudut segitiga dan fungsi trigonometri seperti sinus, cosinus, dan tangen.  Beliau berjasa melahirkan sederet inovasi, pencetus pertama rumus umum sinus, memperkenalkan fungsi tangen,
Memecahkan sejumlah masalah yang berkaitan dengan spherical triangles dan memperbaiki metode penghitungan tabel trigonometri. Sehingga beliau berhasil menyusun rumus identitas trigonometri secara khusus, berikut rumus yang dihasilkannya :
Sin(a + b) = sin(a)cos(b) + cos(a)sin(b)
Cos(2a) = 1 -- 2sin^2(a)
Sin(2a) = 2sin(a)cos(a)
Selain itu, beliau  berhasil membentuk rumus geometri untuk parabola, berikut rumus yang dihasilkan: