Saya berharap kepada Tuhan, semoga beliau ditempatkan di panggung yang lebih besar. Selain bapak Nano Riantiarno, ibu Ratna begitu luar biasa. Ia sebagai istri sekaligus pemimpin produksi, saya juga sangat mengaguminya. Lakon Tanda Cinta adalah lakon paling saya sukai.Â
Dan selalu ingin saya tanyakan kepada bapak sutradara kita "Masih adakah cinta di antara kita?". Rasanya saya menulis artikel ini hanya untuk mengenang beliau dari bidang terkecilnya. Sesungguhnya masih banyak yang mesti dipelajari dari beliau. Harapan saya, setelah kamu membaca artikel ini, kamu bisa jatuh cinta kepada bapak sutradara dan penulis naskah Nano Riantiarno.
Selamat jalan bapak teater Indonesia, Nano Riantiarno. Terima kasih atas karya-karya yang hebat dan luar biasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H