Seorang teman sedang kepentok C-I-N-T-A, dengan berbusa dia ber-fiksi ria.
Betapa Indahnya, begitu romantis, mendayu, berbunga, bahagia, etc, dll, dsbnya, bla bli blu ...
 Dunia hanya milik mereka berdua.
 Waduh, saya ketar-ketir, ingat ada segi gulita dari cinta, ada sisi gombalnya yang menyedihkan, menyakitkan, perlu diwaspadai siapa saja.
Tapi dia sudah kadung macin/mabuk cinta, lupa daratan, klepek klepek.
Saya ingat  perkataan,
* Seseorang yang bijakpun, Â menjadi tolol dan konyol kalau jatuh cinta.
Jadi dia tidak bisa diingatkan atau dinasihati lagi.
Pasti cuek, gak gubris, lha wong dia lagi mabuk kepayang, enggak sadar, kebablasan terkena radang virus cintrong.
Kuingatkan, ada pribadi lembut mempesona tapi penuh tipu daya.
Dia geleng kepala, lebih percaya dan yakin dengan intuisi pribadinya  yang peka.
Demikianlah ....
Belum genap 6 bulan, dia terhentak, karena sang Arjuna sudah ogah2-an dan ternyata  punya gebetan baru yang  kinyis kinclong.
Konon upaya setan membakar cinta asmara, adalah dengan bujuk rayu
Cara itu merupakan senjata ampuh cinta gombal dan dia sudah terlambat menyadari.
Hatinya hempas, retak dengan luka darah.
Kupeluk, dia tersedu, ...
Sobat, cinta akan melanda setiap orang, tetapi tanpa mengenal cinta, tak bisa kita rasakan betapa indahnya hidup ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI